Apa yang Dimaksud dengan Game Theory?
Farhan Zulalulfikrie November 4, 2022 6 min read

Game theory diaplikasikan di banyak hal dan industri, termasuk dalam social science, systems science, dan bahkan computer science.
Jika kamu mendengar tentang game theory, apa hal yang pertama kali muncul di benak kamu? Apakah sesuatu yang menyenangkan? Atau bahkan sebaliknya.
Definisi dan sejarah awal game theory
Game theory atau teori permainan adalah bagian dari ilmu matematika (mathematical models), mempelajari interaksi antar agen rasional di mana tiap strategi yang dipilih akan memiliki hasil yang berbeda bagi tiap agen.
Selain itu, Roger Myerson, seorang ekonom ternama dan profesor di The University of Chicago, mendefinisikan game theory sebagai sebuah studi tentang model matematis dari interaksi strategis di antara agen rasional.
Studi yang sering juga disebut sebagai science of strategy ini diperkenalkan pertama kali oleh John Von Neumann pada tahun 1928, melalui tulisannya dengan judul On the Theory of Games of Strategy.
Tulisan tersebut kemudian diikuti oleh terbitnya buku Theory of Games and Economic Behavior pada tahun 1944, masih dengan penulis yang sama.
Namun, mengapa game theory menjadi hal yang penting?
Mengapa game theory penting?
Sejak tahun 1950-an, game theory telah menjadi perbincangan para ilmuwan dan dianggap sebagai alat yang penting dalam berbagai industri.
Sebut saja ekonomi, politik, sejarah hingga bisnis. Penerapannya yang luas menjadikan game theory seringkali disebut sebagai alat yang serbaguna dan penting untuk dipahami.
Hal tersebut tidak lepas karena game theory merupakan alat yang berfokus untuk mempelajari respon “pemain”, apabila dihadapkan dalam suatu kondisi.
Berbagai kondisi tersebut yang kemudian menjadikan dasaran dari game theory dapat terus dikembangkan mengikuti kebutuhan setiap industri, ilmu, maupun situasi.
Contoh-contoh kasus dasar dalam game theory
Prisoner’s dilemma
Studi kasus ini dimulai ketika terdapat 2(dua) tahanan yang diminta untuk mengakui kejahatan yang telah mereka perbuat.
Kedua tahanan tersebut tentu memiliki dua pilihan, mengaku dan tidak mengaku. Pilihan yang mereka ambil tidak hanya akan mempengaruhi masa tahanan mereka, tapi, juga tahanan yang satunya.
Berikut gambaran skenarionya:
- Jika kedua tahanan mengaku, maka mereka akan dihukum 5 tahun penjara.
- Jika kedua tahanan tidak mengaku, maka mereka akan dihukum 1 tahun penjara.
- Jika tahanan A mengaku, sedangkan tahanan B tidak. Maka, tahanan A mendapatkan keringanan, sedangkan tahanan B dihukum semakin berat dengan 20 tahun penjara.
- Skenario 3 dapat berlaku sebaliknya.
Kedua tahanan tidak dapat berkomunikasi dan tidak mengetahui apa yang akan dipilih oleh tahanan yang lainnya.
Kondisi tersebut menciptakan dilema apakah mereka harus memilih pilihan terbaik sebagai individu, atau justru fokus pada pilihan terbaik secara kolektif, meskipun memiliki risiko mendapatkan masa tahanan lebih lama daripada yang seharusnya.
Ultimatum/dictator game
Skenario ini dimulai dengan pemain A yang diminta untuk membagi uang yang mungkin akan mereka dapatkan (bersama dengan pemain B).
Pemain A dapat membagi porsi uang tersebut sesuka yang ia inginkan. Bahkan, jika Pemain A memutuskan untuk tidak memberi pemain B sedikitpun.
Bagaimanapun, di akhir sesi permainan, pemain B dapat memutuskan apakah ia akan menerima ataupun menolak porsi uang yang telah dibagi oleh pemain A.
Apabila pemain B menerima, mereka berdua akan mendapatkan uang sesuai porsi yang telah dibagikan. Namun, apabila pemain B menolak, maka kedua pemain tidak akan mendapatkan apapun.
Volunteer’s dilemma
Pada situasi ini, setiap orang dapat diminta untuk bertindak, secara sukarela, demi kepentingan bersama.
Contoh pada kasus ini adalah apabila seorang karyawan level bawah melihat sebuah kecurangan pada manajemen tengah atau atas perusahaan.
Karyawan diberi pilihan untuk melaporkan kecurangan tersebut agar perusahaan tidak merugi, atau dalam kasus yang lebih buruk, bangkrut. Namun, pelaporan tersebut dapat menciptakan ketidaksukaan terhadap dirinya dari sisi yang dilaporkan.
Hal tersebut menyebabkan dilema dari sisi karyawan untuk melaporkan kecurangan tersebut ataupun tidak. Bagaimanapun, sebagian besar orang cenderung memilih opsi yang lebih aman bagi dirinya.
Namun, bagaimana jika tidak ada seseorang pun yang bersedia menjadi seorang suka relawan?
Centipede game
Permainan ini sedikit banyak akan mengukur tingkat kerakusan dari setiap pemain. Situasi tersebut dimulai dengan setumpuk uang yang kemudian akan bertambah sepanjang waktu.
Bagaimanapun, setiap pemain akan diberikan kesempatan, secara bergilir, untuk dapat mengambil sebagian uang dari tumpukan tersebut. Permainan selesai jika tumpukan uang tersebut habis tidak bersisa.
Pada skenario ini, pemain dihadapkan pada pilihan untuk mengambil banyak uang dalam waktu singkat, kemudian tidak memberikan sisanya pada pemain lain, ataupun, secara kolektif mengambil sedikit uang dalam waktu yang lebih panjang.
Namun, kondisi tersebut tidak akan semudah yang dibayangkan karena setiap pemain tidak mengetahui apakah mereka masih akan mendapatkan kesempatan, pada giliran yang selanjutnya.
Tipe-tipe game theory
Cooperative vs non-cooperative game
Sebuah permainan disebut sebagai cooperative game apabila para pemain berkoalisi untuk menciptakan hasil terbaik secara kolektif.
Sebaliknya, non-cooperative game terjadi apabila para pemain gagal atau tidak berniat membentuk koalisi dan hanya berfokus demi keuntungan individu.
Zero sum vs non-zero sum game
Jika tipe sebelumnya berfokus pada interaksi antar pemain, kedua tipe ini akan berfokus pada jenis game itu sendiri.
Pada zero sum game, permainan akan selalu menghasilkan kemenangan dan kekalahan yang setara di antara setiap pemain.
Dalam kata lain, kemenangan berjumlah sekian adalah kekalahan berjumlah sekian dari pemain lainnya. Perjumlahan kemenangan dan kekalahan antar pemain pada zero sum game akan selalu menghasilkan angka nol.
Di sisi lain, non-zero sum game menciptakan hasil yang berbeda, yaitu total hasil akhir dari permainan tidak bernilai nol.
Contoh dari non-zero sum game adalah business partnership di mana kerugian bagi satu pihak adalah kerugian pihak yang lainnya, dan sebaliknya.
Sedangkan, stock trading adalah zero sum game di mana total pembelian dan penjualan stock akan selalu berjumlah sama.
Use case game theory dalam dunia ekonomi dan bisnis
Menurut P.A. Samuelson dan W. D. Nordhaus, ahli ekonomi ternama, menyebutkan bahwa kegiatan dalam kehidupan ekonomi terdiri dari sekumpulan interaksi strategis antara berbagai pihak seperti perusahaan, rumah tangga, pemerintah, atau pun pihak lainnya.
Oleh karena itu, dalam dunia ekonomi, game theory sangat umum digunakan untuk menganalisis respon para pihak yang berinteraksi di dalam pasar.
Hasil analisis tersebut kemudian dapat digunakan sebagai bahan perancangan kebijakan ekonomi regional maupun nasional.
Dalam dunia bisnis, game theory sering kali digunakan untuk hampir setiap pengambilan keputusan. Pada keputusan strategis, game theory dimanfaatkan sebagai bahan pengambilan keputusan investasi hingga proses pengembangan unit dan produk bisnis baru.
Adapun pada keputusan yang lebih taktis, game theory dapat digunakan pada penentuan harga, perkiraan penjualan hingga perancangan strategi pemasaran.
Dalam artikel lainnya, Pacmann pernah mengulas penerapan game theory dalam dunia bisnis.
Further reading:
Artikel Popular
Pacmann Best Talents: Rekrut Tim Data untuk Perusahaan Anda dari Kandidat-Kandidat Terbaik
July 25, 2024
Data Engineer dan ML Engineer: Perbedaan Tanggung Jawab, Skill, dan Gaji
July 23, 2023
Mengenal Data Preprocessing: Langkah Awal dalam Data Mining
July 21, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Machine Learning?
July 21, 2023
Ini Dia Alasan Mengapa Data Scientist Digaji Besar!
July 20, 2023