Banyak juga akun khusus di media sosial yang niche-nya memang meyajikan visualisasi data dan sharing data-driven content dalam bentuk infografis.
Tak jarang orang membagikan data melalui media sosial, mulai dari memposting dashboard hingga membuat konten data interaktif di Instagram story.
Membagikan konten tentang data tidak terbatas pada brand atau orang tertentu saja, kamu juga bisa melakukannya.
Namun, kamu harus perhatikan beberapa tips sharing data di media sosial di bawah ini.
Bagaimana cara membuat data yang cocok untuk di-share di media sosial?
Buat judul yang deskriptif atau provokatif
Membuat judul dengan bahasa yang sederhana dan menjelaskan apa yang terkandung di dalam dashboard.
Bahkan, judul bisa dibuat provokatif agar dapat menjadi fokus audiens.
Berikut contoh dari Vox yang membuat judul bagan secara jelas dan sederhana.
Gunakan grafik sederhana
Di media sosial, diperlukan grafik yang dengan jelas menunjukkan tren, outlier, dan mendukung judul.
Kita bisa menggunakan diagram batang, garis, area, atau peta.
Misalnya Bloomberg, yang menunjukkan data yang efisien dengan diagram, peta, dan area.
Buat konten yang menarik perhatian
Berdasarkan hasil riset dari Xinhuan Shu (Research Associate di Universitas Edinburgh), menggunakan animasi di media sosial dapat menarik perhatian audiens.
Financial Times telah melakukannya–menggunakan animasi pada grafik untuk menunjukkan bagaimana perbandingan antara Covid-19 dan flu di Inggris serta perubahan distribusi pendapatan di Amerika Serikat.
Perhatikan accessibility dan trustworthiness (kepercayaan) konten
Tambahkan alternative text untuk membuat audiens lebih mengerti mengenai visualisasi data yang ditampilkan. Selain itu, sertakan sumber data di grafik yang dibuat.
Setiap media sosial pasti menyediakan form isian untuk melengkapi alternative text ini, guna meningkatkan accessibility konten mereka.
Postingan di media sosial sangat mudah untuk dibagikan ulang sehingga pesan yang ingin disampaikan berpotensi menyimpang, pastikan untuk menyematkan referensi atau sumber konten.
Gunakan format data dan konten yang sesuai
Pengguna media sosial sebagian besar menggunakan ponsel sehingga detail-detail grafik yang dibuat perlu disesuaikan, mulai dari skala, rasio aspek, hierarki visual, tanda, teks, sumbu, tingkat detail, anotasi, dan panduan.
Break the rules
Kadang-kadang, kita perlu break the rules agar audiens mau membaca visualisasi data yang kita buat, seperti yang dilakukan The Economist, New York Times, dan ProPublica.
The Economist membuat bagan gelembung untuk memvisualisasikan proporsi perusahaan yang telah memboikot Rusia.
New York Times membuat grafik spiral untuk menciptakan keterlibatan audiens sebesar-besarnya.
ProPublica mengganti scatterplot dengan foto kepala tim MLB serta tidak menyertai judul pada bagan.
Setelah belajar tentang bagaimana membagikan konten data dengan menarik di media sosial, kamu juga bsia mengikuti beberapa akun visualisasi data yang patut untuk dijadikan sumber belajar dan inspirasi visualisasi data.
Beberapa akun visualisasi data pilihan Pacmann, yaitu:
- The Economist
- McKinsey
- Tableau
- Datawrapper
- Visual Capitalist
Selain itu, kamu bisa cek referensi belajar visualisasi data pilihan Pacmann.
Demikian beberapa tips sharing data di media sosial.
Semoge ke depannya, kamu tidak sungkan lagi membagikan hasil analisis datamu di media sosial ya!
Selain itu, di Business Intelligence and Growth Hacking Program, kamu bisa belajar membuat visualisasi data yang efektif guna memperkuat argumenmu di media sosial.
Cek infonya dan jangan sungkan untuk bertanya pada Pacmates via WhatsApp–click WhatsApp button di website.
Further Reading:
Artikel Popular
Data Engineer dan ML Engineer: Perbedaan Tanggung Jawab, Skill, dan Gaji
July 23, 2023
Mengenal Data Preprocessing: Langkah Awal dalam Data Mining
July 21, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Machine Learning?
July 21, 2023
Ini Dia Alasan Mengapa Data Scientist Digaji Besar!
July 20, 2023
Pentingnya Business Intelligence (BI) Dashboard untuk Pengambilan Keputusan Bisnis
July 19, 2023