Pitch Deck: Definisi, Bagian-bagian, dan Contohnya
Maulana Februari 27, 2023 8 min read
Apa itu pitch deck?
Pitch deck adalah presentasi yang ditujukan untuk mencari pendanaan dari investor. Berdasarkan Alejandro Cremades (penulis The Art of Startup Fundraising), rata-rata pitch deck memiliki tidak lebih dari 19 slide.
Namun, terdapat aturan yang populer berkaitan dengan pitch deck, yaitu 10/20/30 rule–dipopulerkan oleh Guy Kawasaki.
Sederhananya,10/20/30 rule berarti pitch deck tidak lebih dari 10 slide, dipresentasikan tidak lebih dari 20 menit, dan tidak boleh menggunakan ukuran font yang lebih kecil dari 30 poin.
Tujuan membuat pitch deck
Tujuan pitch deck dibuat adalah untuk membantu founder mengomunikasikan ide mereka (pitching) dan membantu calon investor mempelajari lebih lanjut tentang bisnis yang di-pitching.
Oleh karena itu, pitch deck harus dibuat seefektif mungkin.
Para founder biasanya membutuhkan dua set pitch deck yang berbeda.
Versi singkat dan fokus pada visual yang digunakan ketika pitching, dan versi lainnya yang berisi banyak teks dan informasi yang akan dibagikan melalui email.
Elevator pitch
Dalam proses pitching ini, ada istilah yang dinamakan elevator pitch.
Elevator pitch adalah cara singkat (kurang lebih 30-60 detik) untuk memperkenalkan diri, menyampaikan satu atau dua poin penting, dan menjalin hubungan dengan seseorang.
Disebut elevator pitch karena durasinya yang kurang lebih sama dengan waktu yang dihabiskan ketika kita naik lift dengan seseorang–dan dalam waktu yang singkat ini, kita harus selesai menyampaikan poin-poin penting yang harus disampaikan sebelum seseorang tersebut keluar dari lift.
Apa saja yang harus ada dalam pitch deck?
Tergantung dari industri, bisnis, dan audiensnya, pitch deck biasanya terdiri dari 10 s.d. 15 hal termasuk pendahuluan dan penutup.
Jika kita mengacu pada 10/20/30 rule tadi, berikut hal-hal yang harus ada dalam pitch deck:
- Problem
- Your solution
- Business model
- Underlying magic/technology
- Marketing and sales
- Competition
- Team
- Projections and milestones
- Status and timeline
- Summary and call to action
Setelah mempelajari dari sumber-sumber berikut ini, Pacmann berhasil merangkum hal-hal yang harus ada dalam pitch deck adalah sebagai berikut:
Pendahuluan
Judul, nama perusahaan, identitas perusahaan (logo, visi, misi, dsb.), nama founder, alamat, email, nomor telepon, dan informasi lainnya sebaiknya disampaikan di bagian ini.
Kemungkinan besar saat ini adalah saat pertama kali orang lain mendengar tentang kamu dan project-mu, jadi pastikan judul pembukaannya menarik–saat yang tepat untuk melakukan elevator pitch.
Masalah dan atau kesempatan
Jelaskan masalah yang dihadapi atau kesempatan bisnis yang ingin dimanfaatkan.
Jika bisnismu bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada, berikan gambaran seberapa besar masalah tersebut dan seberapa penting hal tersebut untuk dicari solusinya–show the depth of an issue.
Cek presentasi Michael Seibel, Building Product, untuk membantu men-define masalah yang ingin diselesaikan oleh startup atau bisnismu.
Solusi
Bagaimana startup-mu mengatasi masalah atau memanfaatkan kesempatan yang sudah dijabarkan sebelumnya? Bagaimana cara bisnismu jadi bagian dari solusi? Apa yang kamu tawarkan?
Sampaikan informasi ini dengan narasi dan dukung pernyataan tersebut dengan data dan visual solusi (produk atau jasa) yang kamu tawarkan.
Penting untuk menyampaikan value dari startup-mu di tahapan ini.
Peluang dan kondisi pasar
Jelaskan competitive landscape dan potential risk-nya, termasuk juga market size yang ada dan persen yang mungkin akan kamu kuasai ke depannya.
Bagian ini penting karena akan memberikan gambaran kasar hasil investasi para investor–jika angkanya cukup menarik, hal ini akan meningkatkan potensi kamu dalam mengamankan funding.
Kompetitor
Jelaskan pemain-pemain lain yang ada, sampaikan hasil competitive analysis yang telah dikerjakan.
Sertakan informasi tentang kualitas dan value yang membedakan produk atau layananmu dari kompetitor atau yang sudah ada di pasar.
Model bisnis
Setiap bisnis kemungkinan besar sudah ada kompetitornya, tinggal bagaimana kita menyampaikan USP yang berbeda.
Jelaskan bagaimana bisnismu akan memperoleh revenue, termasuk juga financial goal, dan perkiraan ROI yang akan didapatkan jika investor memberikan dananya.
Berdasarkan YC, beberapa model bisnis yang works selama mereka menjalankan investasi adalah sebagai berikut:
- SaaS
- Marketplace
- Usaged-based
- Advertising
- Bio
- Transactional
- Hard-tech
- Enterprise
- Ecommerce
Pastikan kamu melakukan due diligence ini sebelum pitching.
Traction, validation, dan roadmap
Jelaskan apa yang sudah berjalan sejauh ini, apa yang kamu dan startup-mu coba lakukan terhadap masalah atau kesempatan yang dijelaskan di awal.
Share record of success jika sudah ada. Jika belum ada, jabarkan strategi, rencana bisnis, MVP, cara validasi, dan roadmap yang akan startup-mu lakukan ke depannya.
Proyeksi
Jabarkan perkiraan dan ekspektasi kondisi dan posisi startup-mu dalam waktu beberapa tahun ke depan, termasuk juga go to market strategy-nya.
Financial ask
Ini adalah bagian utama dalam pitching, jelaskan apa dan berapa jumlah yang kamu butuhkan dari investor–jelaskan dengan metriks yang ada dan data dari traction dan validation/roadmap bisa sangat membantu hal ini.
Investor biasanya ingin melihat kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, termasuk laporan laba rugi, proyeksi pertumbuhan, dan informasi tentang model bisnis–yang mana sudah disampaikan sebelum ini.
Pastikan untuk membangun urgensi dalam tahapan ini.
Tujuan pitch deck selain mendapatkan funding, juga memastikan bahwa kamu dan investor akan berdiskusi lebih lanjut tentang ini.
Tim
Setelah bagian utamanya selesai, saatnya kamu wind down sedikit, tetapi tetap menjaga pace presentasi.
Seluruh hal yang disampaikan mulai saat ini harus tetap relevan dan membantu meyakinkan investor.
Sampaikan seberapa hebat lineup tim dan organiasi startup atau bisnismu, buat para investor relate dengan bisnismu–jika kamu punya partner bisnis yang bisa membantu branding, tunjukkan hal tersebut.
Next to do after funding
Jelaskan apa yang akan dilakukan setelah mendapatkan funding:
- Sampaikan outline langkah kamu selanjutnya
- Untuk apa dana dari funding dimanfaatkan
- Termasuk exit strategy (jika ada)
Catatannya dalam hal ini adalah: find what works for you.
Jika membutuhkan lebih dari 10 slide, silakan.
Banyak sekali hal yang tidak ada aturan bakunya dalam day-to-day bisnis dan marketing. Namun, yang paling penting dari kedua aktivitas ini adalah komunikasi yang efektif.
Jadi, lagi-lagi, feel free untuk bereksprimen dan jadikan materi yang disampaikan di sini sebagai pembelajaran.
Tips membuat pitch deck
Selanjutnya, berikut tips dalam membuat pitch deck:
Be straighforward
Waktu setiap orang berharga dan tidak ada yang merasa senang ketika dijejalkan banyak informasi sekaligus–terutama informasi yang tidak relevan dengan mereka.
Ide yang bagus jika dijelaskan dengan lugas dan jelas, dibantu oleh visualisasi dan tersusun dalam poin-poin yang rapi tentu akan jadi lebih menarik.
Hal penting lainnya adalah ketika presentasi tidak bertele-tele, akan ada cukup waktu untuk berdiskusi dan investor bisa bertanya sebelum mereka kehilangan minat dan tidak tertarik lagi.
Keep the deck simple and effective
Termasuk dalam hal ini adalah desain, layout, font, gambar, dan visualisasi data yang digunakan.
Bahkan jika kamu menerapkan brand guideline dalam deck, tidak menutup kemungkinan untuk tetap membuat deck yang efektif.
Deck yang simple tidak harus boring, dan deck yang efektif akan menghindari audiens (dalam hal ini para investor) dari cognitive overload.
Beberapa hal lain yang jadi pertimbangan adalah:
- Penggunaan warna yang kontras
- Sans serif font
- Pallette warna yang sesuai dengan teknik visualisasi data
Gunakan data yang benar
Data yang benar akan sangat membantu narasi dan membuat ide yang disampaikan jadi lebih valid.
Pastikan untuk memberikan data yang benar dan lengkapi dengan data visualization dan data storytelling yang baik.
Pastikan deck mengandung informasi penting yang dibutuhkan investor
Baik itu deck yang digunakan untuk presentasi maupun versi deck yang lebih lengkap yang dikhususkan untuk dibaca ulang oleh para investor.
Investor menghabiskan rata-rata 3 menit, 44 detik untuk membaca pitch deck. Jadi, pastikan info-info pentingnya tersampaikan dengan baik dan mudah untuk dibaca.
Update pitch deck secara berkala
Layaknya resume dan proses mencari kerja.
Akan ada masanya para founder melakukan back-to-back pitching dengan para investor berbeda.
Pastikan untuk tetap meng-update deck tersebut dan menerapkan ilmu yang didapat dari presentasi sebelumnya.
Jika mungkin, buat deck yang sesuai dan dikhususkan (taylored) untuk masing-masing investor.
Contoh pitch deck
Dilansir dari Tech in Asia Pitch deck database, berikut beberapa pitch deck yang baik untuk bahan belajar dan inspirasi:
Grab
Gopizza
Zomato
KoinX
Waste Labs
Demikian pembahasan lengkap tentang pitch deck, mulai dari definisi, hal-hal yang harus ada di dalamnya, tips membuatnya, sampai dengan contoh pitch deck.
Belajar lebih banyak tentang management, business strategy, strategic management, sampai dengan pitching ide startup kamu bersama Pacmann!
Kunjungi halaman program Product Management and Business Strategy untuk informasi lebih lanjut.
Further reading:
Tell a Compelling Story: Pitch Deck Components That Persuade
Guide to Pitch Decks: 10 Elements to Include in a Pitch Deck
Pitch Deck Template: Exactly What To Include
7 tips for a knock-em-dead startup investment pitch deck from a top VC
Everything you need to know to make a great startup pitch deck
Artikel Popular
Data Engineer dan ML Engineer: Perbedaan Tanggung Jawab, Skill, dan Gaji
July 23, 2023
Mengenal Data Preprocessing: Langkah Awal dalam Data Mining
July 21, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Machine Learning?
July 21, 2023
Ini Dia Alasan Mengapa Data Scientist Digaji Besar!
July 20, 2023
Pentingnya Business Intelligence (BI) Dashboard untuk Pengambilan Keputusan Bisnis
July 19, 2023