Jika kamu telah atau pernah berkecimpung dalam proses software development, besar kemungkinan kamu sudah tidak asing dengan istilah SIT (System Integration Testing) dan UAT (User Acceptance Testing).
Keduanya adalah jenis pengujian terhadap perangkat lunak. Namun, SIT dan UAT memiliki cara kerja yang berbeda.
Simak artikel ini untuk memahami apa saja perbedaan antara SIT dan UAT.
Apa itu SIT (System Integration Testing)?
SIT (System Integration Testing) adalah tahapan untuk menguji interface antara komponen dan interaksi ke berbagai bagian sistem seperti perangkat keras, perangkat lunak (sistem operasi dan sistem file), serta interface antar sistem.
Pengujian SIT dilakukan untuk mengonfirmasi apakah sistem yang diuji secara individual dapat bekerja sama untuk memberikan fungsionalitas yang sesuai dengan apa yang telah ditentukan.
Sistem yang diuji secara individual dapat berfungsi dengan baik, tetapi biasanya ketika digabungkan bersama, beberapa masalah dapat terjadi.
Pengujian SIT dilakukan untuk menguji ketergantungan antar sistem melalui transfer data dari satu modul ke modul lainnya.
Apa itu UAT (User Acceptance Test)?
UAT (User Acceptance Test) adalah tahapan uji validasi yang dilakukan dari sisi pengguna di mana persyaratan pengguna dan proses terkait bisnis diperiksa untuk mengetahui apakah sistem dapat diterima atau tidak.
Pengujian UAT merupakan tahap akhir pengujian sebelum sistem diterima oleh end user.
End user (mis. alpha atau beta tester) atau client melakukan UAT berdasarkan spesifikasi kebutuhan untuk mengonfirmasi apakah aplikasi memenuhi persyaratan.
Sederhananya, SIT dimaksudkan untuk menguji fungsionalitas sistem secara keseluruhan setelah mengintegrasikan semua komponen sistem.
Di sisi lain, UAT bertanggung jawab untuk menguji sistem dari sudut pandang pengguna.
Berikut adalah grafik yang menggambarkan posisi SIT dan UAT dalam proses software testing lifecycle.
Siapa yang menjalankan SIT dan UAT?
Pengujian SIT dijalankan oleh developer, tester, atau QA (Quality Assurance) karena fokus dan tujuan dari SIT ialah pada sisi teknis suatu sistem, maka dari itu dibutuhkan seseorang yang mengerti teknis jalannya sistem tersebut dibangun.
Sedangkan UAT dijalankan oleh client atau end user. Hal ini karena proses pengujian UAT berfokus pada tujuan bisnis suatu sistem (contoh: software atau app).
Client atau user ini tidak dituntut untuk menguji sisi teknis suatu sistem, melainkan menguji flow sistem tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan user.
Maka dari itu, diperlukan developer dan tester khusus pada pengujian SIT.
Serta dibutuhkannya pengguna produk atau client yang membeli produk perangkat lunak atau sistem pada pengujian UAT.
Mengapa diperlukan SIT dan UAT?
SIT dan UAT diperlukan karena pengujian perlu dilakukan oleh sudut pandang yang berbeda untuk dapat menciptakan sistem yang berkualitas.
Issue atau error yang biasa terdeteksi di SIT sebagian besar akan berkaitan dengan control flow, data flow, dan hal teknis lainnya.
Sebaliknya, di UAT masalah yang timbul sebagian mengenai fungsionalitas yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dengan adanya perspektif yang beragam, maka dapat mencakup point of view yang luas serta semakin memperkecil kemungkinan terjadinya bug di production yang tentunya dapat menimbulkan kerugian kepada banyak pengguna.
Kapan dijalankannya SIT dan UAT?
Pada tahap siklus hidup software development, SIT dilakukan lebih dulu dari UAT.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan teknis pada sistem yang tidak dipahami oleh user.
Dengan dijalankannya SIT, maka para developer dan tester telah memastikan bahwa sistem secara teknis telah berjalan dengan sesuai.
Setelah SIT berjalan dengan lancar, maka selanjutnya user menjalankan UAT untuk memastikan sistem tersebut mudah dipahami dan digunakan.
Di mana dilakukan SIT dan UAT?
Pada umumnya, pengujian SIT dilakukan pada environment internal suatu perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak tersebut.
SIT dilakukan oleh developer dan tester secara internal sebelum dirilis ke end user.
Kemudian, umumnya end user menjalankan UAT pada environment yang berbeda dari pengujian SIT.
Developer akan menyelesaikan bug yang telah ditemukan saat SIT, dan kemudian akan men-deploy sistem tersebut ke environment yang berbeda untuk dilakukan pengujian UAT oleh pengguna–contohnya di demo.
Ada kalanya UAT dilakukan pada environment production.
Bagaimana menjalankan SIT dan UAT?
SIT dimulai pada tingkat modul di mana unit-unit terintegrasi bersama membentuk subsistem dan akhirnya menjadi sistem.
Pengujian interface antar modul sangat penting.
Pada bagian ini, biasanya ada tim QA engineer yang menulis test case untuk menguji fungsionalitas dan stabilitas.
Setelah developer selesai mengembangkan aplikasi dan tester melewati semua pengujian internal, aplikasi dikirim ke klien untuk pengujian end-user experience dan fungsionalitas aplikasi secara keseluruhan.
UAT adalah fase terakhir dari pengujian perangkat lunak, di mana pengguna menguji perangkat lunak dan memutuskan apakah perangkat lunak tersebut cocok untuk digunakan.
Client dapat membentuk tim yang terdiri dari public user untuk menjadi penguji internal.
Umumnya pengembang perangkat lunak menyediakan tools untuk memungkinkan penguji terdaftar menguji aplikasi pre-launch untuk mengumpulkan komentar pengguna dan melihat apakah ada potensi bug.
Jika user merasa puas dengan kinerja perangkat lunak, maka hal ini dianggap bahwa fase UAT berhasil diselesaikan dan akhirnya perangkat lunak akan dirilis ke publik.
Demikian penjelasan mengenai perbedaan antara SIT dan UAT, mulai dari definisi, siapa yang menjalankannya, sampai dengan urutannya.
Belajar lebih dalam tentang software engineering bersama Pacmann.
Further reading:
What Is The Difference Between SIT Vs UAT Testing?
User Acceptance Testing vs. System Integration Testing
Difference between System Integration Testing (SIT) and User Acceptance Testing (UAT)
Artikel Popular
Big Data dan Data Mining: Perbedaan dan Hubungannya
June 5, 2023
Mengenal Lebih Jauh tentang Neural Network
June 2, 2023
10 Rekomendasi Blog Data Science Terbaik untuk Diikuti
June 1, 2023
Rekomendasi Course Data Engineering Bersertifikat
May 31, 2023
Bagaimana Machine Learning (ML) Dapat Bantu Mencegah Serangan Phishing
May 30, 2023