Mengenal Perbedaan antara Integration Testing dan System Testing
Sarah Juliandiny Maret 23, 2023 5 min read
Integration testing dan system testing sekilas terlihat sama. Namun, ternyata keduanya adalah jenis pengujian yang berbeda.
Apa perbedaan integration testing dan system testing?
Simak artikel berikut untuk mengetahui perbedaan antara integration testing dan system testing!
Integration testing
Pengujian ini adalah pengujian pada kumpulan modul perangkat lunak, di mana hubungan dan interface antara berbagai komponen juga diuji.
Perlu koordinasi antara project-level team untuk mengintegrasikan komponen-komponen yg diintegrasikan pada suatu waktu.
Integration dalam hal ini adalah proses penggabungan menjadi satu kesatuan yang utuh. Integration testing juga menunjukkan pengujian dari sistem yang terpisah menjadi satu kesatuan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah unit gabungan ini berinteraksi tanpa masalah.
Dengan melakukan integration testing, penguji dapat mengenali kesalahan antar unit yang digabungkan.
Penguji integration testing harus memiliki pengetahuan pemrograman, tidak seperti pada system testing.
System testing
System testing adalah pengujian yang dilakukan pada tahap akhir saat mengembangkan produk software atau aplikasi setelah menggabungkan semua modul produk.
Tujuan utama dari melakukan tes ini adalah memastikan produk yang dibangun harus memenuhi spesifikasi kebutuhan pelanggan/pengguna.
Ini juga disebut end-to-end testing, dilakukan pada akhir pengembangan.
Pengujian ini tidak bergantung pada implementasi sistem; dengan kata sederhana, penguji sistem tidak mengetahui teknik mana antara procedure dan object-oriented yang diterapkan.
Pengujian ini juga diklasifikasikan menjadi persyaratan fungsional dan non-fungsional sistem.
Dalam pengujian fungsional, pengujiannya mirip dengan pengujian black box yang didasarkan pada spesifikasi, bukan kode dan sintaks bahasa pemrograman yang digunakan.
Di sisi lain, pengujian non-fungsional memeriksa kinerja dan keandalan dengan membuat test case.
Pengujian apa yang dilakukan dalam system testing?
Berikut adalah beberapa tes non fungsional dan fungsional yang digunakan untuk menjalankan evaluasi sistem.
- Pengujian fungsional, termasuk pengujian unit, dan acceptance tests.
- Pengujian non fungsional, termasuk pengujian keamanan, usability, load, compliance, stress, dan performance tests.
Apa pendekatan yang digunakan untuk system testing?
Beberapa pendekatan yang digunakan pada system testing antara lain:
- Requirements-based: jika test case disiapkan berdasarkan spesifikasi tunggal.
- Use case-based: jika use case yang disiapkan atau test case digunakan untuk memverifikasi script untuk menentukan berbagai cara agar sistem dapat digunakan.
Kapan system testing dilakukan?
Tujuan utama pengujian sistem adalah untuk memeriksa fungsionalitas sistem yang dibangun. Maka dari itu, tim Quality Assurance melakukan:
- Selama pengembangan setiap versi perangkat lunak
- Selama peluncuran aplikasi, melalui pengujian alfa dan beta
- Saat pengujian unit dan integrasi selesai
- Ketika persyaratan yang diinginkan sudah lengkap
- Ketika kondisi pengujian tertentu dirancang
Tingkat pengujian ini juga memeriksa kesesuaian perangkat lunak dengan tuntutan pengguna, kinerja fungsional, dan desain.
Kapan integration testing dilakukan?
Waktu dan kondisi yang tepat adalah ketika:
- Untuk memeriksa kinerja atau keterlibatan beberapa unit terintegrasi
- Untuk memeriksa apakah interface yang dapat berinteraksi antara unit tersebut mengandung beberapa kesalahan
Dalam contoh terakhir, kesalahan mungkin muncul di interface karena alasan berikut:
- Sistem eksternal yang dikembangkan oleh pengembang yang berbeda mungkin memiliki pengaturan komunikasi yang berbeda.
- Integrasi modul yang salah.
Modul tempat pengujian berlangsung bervariasi, termasuk:
- inner module,
- cross-modul,
- cross-tier,
- subsystem, dan
- system integration tests.
Tabel perbedaan integration testing dan system testing
System testing | Integration testing | |
---|---|---|
Definisi | Untuk menjamin bahwa keseluruhan sistem yang dibangun memenuhi spesifikasi bisnis. | Untuk menjamin bahwa unit-unit sistem yang bergabung dapat bertindak bersama tanpa masalah. |
Teknik | Black box testing | White dan black box testing atau gray box testing |
Tujuan | Membantu mengidentifikasi kesalahan sistem. | Membantu mengidentifikasi kesalahan interface. |
Waktu | Setelah integration testing | Setelah unit testing |
Membutuhkan | Pemahaman struktur internal dan bahasa pemrograman. | Pengetahuan tentang modul yang saling terkait dan interaksinya. |
Tipe | - Functional testing - Scalability testing - Reliability testing - Security testing - Performance testing - Usability testing - Installation testing | - Top-down - Bottom-up - Big-bang - Hybrid integration |
Tim terlibat | Developer dan tester | QA |
Demikian penjelasan singkat tentang perbedaan antara integration testing dan system testing.
Belajar mendalam tentang software engineering di Software and Data Engineering Program Pacmann.
Jika ada masukan tentang blog post ini atau ingin berdiskusi lebih lanjut, silakan hubungi Pacmann via Twitter.
Further reading:
What is System Integration Testing (SIT): Learn with Examples
Artikel Popular
Big Data dan Data Mining: Perbedaan dan Hubungannya
June 5, 2023
Mengenal Lebih Jauh tentang Neural Network
June 2, 2023
10 Rekomendasi Blog Data Science Terbaik untuk Diikuti
June 1, 2023
Rekomendasi Course Data Engineering Bersertifikat
May 31, 2023
Bagaimana Machine Learning (ML) Dapat Bantu Mencegah Serangan Phishing
May 30, 2023