Networking semakin relevan untuk diterapkan sebagai solusi dalam membangun kredibilitas, baik untuk personal, maupun perusahaan.
Seperti pepatah lama Bush dan Hattery (1951)— ‘It is not what you know, but who you know’, networking menjadi salah satu komponen penting dalam membangun karier, karena pada dasarnya hubungan dan koneksi perlu dikejar dan dipertahankan.
Potensi peningkatan jenjang karier menjadi lebih terbuka dengan memahami dan menerapkan secara utuh konsep networking.
Apakah sudah saatnya bagi kamu untuk melakukan networking secara optimal?
Simak lebih lanjut pengenalan konsep, urgensi, manfaat, tantangan, hingga solusi praktik networking dalam artikel ini.
Mengenal Konsep Networking
Networking atau berjejaring adalah kegiatan berinteraksi dengan orang lain, membentuk koneksi, dan mengembangkan hubungan tersebut menjadi lebih menguntungkan.
Networking dapat dilakukan dengan berbagai tujuan, contohnya membangun kemitraan, hubungan bisnis, koalisi, joint venture, atau hal-hal yang lebih mendasar seperti branding dan transfer pengetahuan.
Dalam prosesnya, pelaku networking menerima berbagai kesan, pengetahuan, dan pengalaman hidup.
Hal ini yang akan memberikan pengaruh pada seseorang, baik secara pribadi maupun profesional.
Layaknya aspek bisnis dan manajemen lainnya, kegiatan networking perlu diperkuat sejalan dengan pengembangan karier dan kinerja bisnis.
Networking saat ini digunakan untuk menggambarkan bentuk-bentuk baru dari interaksi kompleks yang sebelumnya masih kabur, menjadi potensi yang bermanfaat untuk menguatkan karier dan bisnis.
Mengutip dari Harvard Business Review, networking dibagi atas tiga bentuk:
- Operational networking
- Personal networking
- Strategic networking
Operational networking mengarah pada networking untuk melancarkan tugas-tugas operasional bisnis secara lebih efektif, khususnya membangun hubungan kuat dengan rekan-rekan kerja dan stakeholder.
Personal networking melibatkan semangat individu untuk belajar dan meningkatkan kemampuan diri, baik itu berjejaring dengan orang dari dalam organisasi/perusahan, maupun dari luar organisasi/perusahaan.
Strategic networking menempatkan fungsi networking dalam menangkap dan memanfaatkan peluang baru untuk pencapaian tujuan bisnis.
Masih dari sumber yang sama, dari berbagai bentuk networking yang ada, personal networking diklaim menjadi bentuk networking yang paling esensial untuk diterapkan, terutama bagi seorang manajer atau pemimpin.
Dengan melakukan networking, baik secara profesional maupun informal–seperti kelompok alumni, klub, dan komunitas tertentu, seorang manajer (atau siapa pun pelaku networking-nya) akan menerima berbagai perspektif baru yang memungkinkannya untuk maju mengembangkan karier.
Pentingnya Networking Dalam Membangun Karier
Membangun network jadi semakin relevan dan penting diterapkan seiring dengan perubahan kondisi persaingan kerja.
Perubahan cara bersaing menuntut adanya strategi baru untuk tetap kompetitif, dan networking muncul sebagai strategi untuk memupuk koneksi, wawasan, sumber daya, dan informasi—secara bersamaan sebagai salah satu strategi dalam menghadapi tantangan dalam mengembangkan dan meningkatkan karier.
Studi dari Technology Brokering and Innovation menunjukkan bahwa mereka yang dapat membangun networking dengan koneksi yang beragam dapat mengakses lebih banyak informasi untuk menghasilkan ide dan hal ini akan meningkatkan pencapaian dalam karir jadi lebih baik.
Pemaparan studi tersebut kemudian terjawab oleh hasil survei global dari LinkedIn, di mana 80% profesional menganggap networking sangat penting untuk mengantarkan kesuksesan karier.
Juga, banyak case yang menunjukkan bahwa networking juga penting dalam proses memulai karier.
Dibuktikan oleh hasil survei lanjutan bahwa 70% di antara mereka mendapatkan akses bekerja di perusahaan mereka saat ini karena memiliki koneksi–melalui networking.
Mungkin proses mendapatkan pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai cara lainnya.
Namun, dari studi dan data ini dapat dilihat bahwa networking bisa menjadi salah satu kunci membentuk dan mempertahankan kesuksesan karier.
Manfaat Networking
Saat melakukan networking, proses timbal balik terjadi, di mana kamu akan menerima dan memberikan setidaknya lima manfaat berikut:
1. Information Sharing
Pengetahuan dan pengalaman setiap orang bisa sangat beragam dan networking menyediakan kesempatan bagi mereka untuk berbagi informasi sekaligus menerima feedback.
Praktik ini akan memperluas pengetahuan serta perspektif kamu terhadap berbagai hal.
2. Connection
Seiring kebutuhan untuk memperoleh berbagi informasi, momen networking dapat dimanfaatkan sebagai ruang untuk membangun koneksi dan memenuhi kebutuhan kerjasama, seperti kemitraan, joint venture, dll.
3. Promotion
Networking yang luas dapat menjadi media promosi diri ataupun organisasi.
Berbagi informasi tentang kemampuan dan pengalaman kamu melalui networking bisa menjadi salah satu cara membangun personal brandin.
4. Credibility
Networking juga membantu kamu membangun reputasi.
Ketika kamu dapat membantu memberikan ide, informasi, atau pengalaman yang dibutuhkan, kredibilitas diri juga akan turut meningkat.
5. Self Esteem
Kamu dapat terhubung dengan banyak orang dan rasa percaya diri akan turut tumbuh bersamaan dengan semakin nyamannya melakukan networking.
Rasa percaya diri ini bisa membuka kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak informasi dan berbagi dengan orang lain.
Membangun Networking melalui MBA Program
Sebagian besar personal network diperoleh dari lingkungan eksternal kantor, organisasi, atau merujuk pada orang-orang yang memiliki kesamaan di satu dan lain hal.
Hal yang membuat personal network bisa semakin kuat memengaruhi kemajuan karier adalah kualitas dari praktik networking dan orang-orang di balik network itu sendiri.
Networking dengan koneksi yang ada dalam program MBA menjadi keunggulan kompetitif yang bisa mengisi kebutuhan sumber daya dalam networking.
Besarnya peluang untuk melakukan professional networking, jadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa ataupun lulusan MBA yang sedang membangun karier mereka.
Banyak sumber daya potensial yang dapat membantu mereka menemukan koneksi, bahkan menjadi sumber koneksi.
Tentunya, dalam lingkup program MBA, networking menjadi jauh lebih mudah dilakukan.
Rekan-rekan, profesor, hingga alumni dan pemimpin bisnis yang kamu temui selama menjalani program MBA adalah sumber daya bernilai tinggi yang dapat menyokong upaya networking kamu.
Dari hasil survei global LinkedIn, 60% profesional mengakui komunikasi teratur dengan sumber daya potensial ini dapat memberi mereka banyak peluang dalam karier.
Menariknya, ketika mereka sudah mapan dalam karier sekali pun, 48% di antara mereka tetap mempertahankan networking sebagai jalan tengah berbagai persoalan dan kebutuhan.
Oleh karena itu, mengikuti program dan mendapat gelar MBA melibatkan proses membangun koneksi, hal ini wajib dilakukan dan merupakan pendukung dalam pengembangan karier di waktu mendatang.
Tantangan Membangun Networking bagi Lulusan MBA
Networking adalah elemen penting bagi semua orang yang ingin memajukan karier mereka.
Namun, keberhasilan untuk membentuk koneksi ini tidak selalu datang dengan mudah dan cenderung masih terabaikan.
Studi mengungkapkan setidaknya ada dua tantangan yang mungkin dihadapi seseorang dalam membangun networking:
- Ketidakpastian dalam mencari sumber daya, mencakup jenis koneksi apa yang harus dibangun dan di mana koneksi tersebut bisa dicari.
- Ketidakpastian sosial, mencakup ketidakpastian untuk memperoleh ruang koneksi dan bergabung dalam suatu kelompok networking.
Bahkan pada lulusan MBA yang notabene memiliki sumber daya lebih mudah dijangkau, tantangan ini sangat mungkin terjadi.
Upaya membangun hubungan antara institusi, organisasi, dan industri sudah lama terabaikan, ditandai dengan minimnya studi yang mengeksplor kesinambungan dan kompleksitas interaksi yang dapat dibangun di antara ketiganya.
Untuk menghadapi tantangan yang ada, bekal sumber daya yang aksesibel dirasa kurang cukup untuk membawa seseorang pada networking yang kuat.
Lingkungan pendidikan MBA perlu membangun ruang hubung yang bisa membuka peluang koneksi bagi para mahasiswa, alumni, profesor, hingga tokoh-tokoh industri yang ada, yaitu dalam bentuk kelompok interaksi intensif yang dapat memicu networking.
Lalu di Indonesia sendiri, aktivitas networking masih didominasi oleh kegiatan interaksi satu arah seperti seminar dan webinar.
Dinamika interaksi yang cenderung stagnan ini tidak cukup untuk bisa dimanfaatkan sebagai ruang perluasan networking, karena pada dasarnya networking membutuhkan interaksi intensif dua arah yang akan menghasilkan hubungan timbal balik antara “pemberian dan penerimaan” manfaat.
Minimnya sesi khusus networking masih menjadi tantangan untuk memperluas networking, sehingga dibutuhkan penyediaan ruang hubung interaktif yang dapat melancarkan proses networking.
Business and Management Program Pacmann tidak hanya memberikan set kurikulum yang membantu kamu untuk tetap relevan pada kemajuan tech industry, tetapi juga memahami urgensi networking dengan menyediakan fasilitas networking session sebagai media hubung yang dibutuhkan siswa.
Perluas Networking di Business and Management Program Pacmann
Berfokus pada tech industry, Sekolah Bisnis Pacmann Pacmann ingin menjembatani kompetensi yang diharapkan para user dengan kompetensi yang dibutuhkan industri saat ini.
Pacmann membuka Business and Management Program di bawah Sekolah Bisnis Pacmann dalam bentuk pembelajaran kolaboratif dengan tujuan memantapkan skill set interpersonal and communication, business fundamentals, management skill, research skill, business strategies, dan leadership.
Tidak hanya kurikulum yang lengkap dan relevan dengan perkembangan bisnis masa kini, Pacmann menyediakan fasilitas networking session yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk memperluas jejaring dan mengembangkan karier.
Berawal dari masukan siswa untuk mendapat peluang interaksi yang bisa membantu pengembangan karier, Pacmann memberikan solusi dengan membuka networking session sebagai ruang hubung antara siswa dengan Lecturer Top International Graduates dari Yale School, INSEAD, dll., serta Professional Guest Lecturer yang berasal dari tech industry ternama di Indonesia dan juga dunia.
Networking session akan diisi oleh kegiatan sharing pengetahuan dan pengalaman seputar MBA dan bisnis, sekaligus menjadi batu loncatan bagi siswa untuk merancang perjalanan kariernya dan melakukan brainstorming pengalaman di industri.
Selain itu, Pacmann juga menyediakan fasilitas Mentor Support dan Pacmann Community yang tentunya dapat mendorong siswa dengan ambisi yang sama untuk saling terhubung membangun network.
Akselerasikan skill bisnis dan kebutuhan networking kamu dengan bergabung di Business and Management Program Pacmann!
Kamu dapat melihat materi belajar untuk persiapan bergabung di program tersebut pada laman materi belajar MBA.
*Sekolah Bisnis Pacmann dan seluruh program di bawahnya, termasuk Business and Management Program Pacmann adalah versi rebranding dari Non-Degree Program MBA in Tech Pacmann.
Artikel Popular
Big Data dan Data Mining: Perbedaan dan Hubungannya
June 5, 2023
Mengenal Lebih Jauh tentang Neural Network
June 2, 2023
10 Rekomendasi Blog Data Science Terbaik untuk Diikuti
June 1, 2023
Rekomendasi Course Data Engineering Bersertifikat
May 31, 2023
Bagaimana Machine Learning (ML) Dapat Bantu Mencegah Serangan Phishing
May 30, 2023