Blog Memahami Pentingnya Business Plan Bagi Perusahaan

Memahami Pentingnya Business Plan Bagi Perusahaan

Juli 26, 2022 9 min read

Merancang business plan atau rencana bisnis dengan jelas, tepat, dan dipikirkan dengan matang merupakan langkah awal yang penting untuk mencapai kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.

Rencana bisnis adalah tahapan penting yang tidak dapat disangkal untuk membuat perusahaan mampu berdiri.

Business plan berperan sebagai kunci untuk memperoleh pembiayaan, mendokumentasikan model bisnis, menggambarkan kondisi keuangan, dan mengubah bongkahan ide menjadi kenyataan.

Setiap perintis, pemilik usaha, investor, dan bahkan siswa sekolah bisnis membutuhkan business plan untuk memetakan masa depan bisnis.

Pengertian Business Plan

Business plan adalah dokumentasi strategi bisnis yang berisi uraian terperinci tentang bagaimana bisnis akan mencapai tujuannya.

Di dalamnya terdapat penjelasan terkait model bisnis, strategi Go-to-Market, proyeksi keuangan, riset pasar dan kompetitor, tujuan bisnis, strategi marketing, hingga operasional bisnis secara keseluruhan.

Kegunaan utama dari business plan adalah untuk menggambarkan strategi organisasi dalam jangka panjang, mengamankan pembiayaan dari para investor, dan membantu memprediksi permintaan pasar di masa mendatang.

Berbagai Jenis Business Plan dan Tujuannya

Setiap tujuan (goals) yang ingin dicapai membutuhkan rencana yang berbeda-beda, begitu pula dengan business plan yang dibuat tentunya tidak akan sama.

Berikut beberapa jenis business plan yang umum digunakan untuk berbagai tujuan:

Startup Business Plan

Startup business plan termasuk salah satu jenis yang paling umum digunakan, utamanya untuk ide bisnis baru.

Rencana ini ditulis sepenuhnya dari awal dengan merujuk pada data industri yang sudah ada.

Di dalamnya mencakupi hal-hal yang terkait dengan product-market fit, evaluasi pasar, strategi marketing yang akan diterapkan, struktur organisasi, latar belakang, hingga keuangan.

Komponen-komponen ini biasanya dibutuhkan untuk menarik minat investor.

Business Acquisition Plan

Selain untuk memulai bisnis baru, business acquisition plan juga digunakan oleh sebagian investor guna mengakuisisi bisnis yang sudah ada.

Misalnya, ketika seorang investor hendak membeli bisnis yang gagal atau nyaris bangkrut untuk melakukan perubahan.

Rencana bisnis ini menjelaskan bagaimana proses akuisisi akan mengubah model operasinya, apa saja yang akan dipertahankan, dan hal-hal yang melatar belakangi keduanya.

Operations Business Plan

Operations business plan adalah salah satu rencana bisnis yang paling penting dan dibuat khusus untuk internal perusahaan.

Rencana ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan operasional bisnis perusahaan, mulai dari peran setiap karyawan, susunan pelaksanaan, hingga tenggat waktu operasional dalam jangka panjang.

Growth Business Plan

Growth business plan berisi detail pengembangan bisnis yang mencakupi tujuan, strategi, dan rencana untuk mencapai tujuan pertumbuhan bisnis.

Rencana ini biasanya disusun untuk satu sampai dua tahun mendatang dan dapat diusulkan baik untuk tujuan internal ataupun eksternal.

Strategic Business Plan

Strategic business plan berperan sebagai alat untuk melacak pertumbuhan, penetapan anggaran, dan persiapan untuk menghadapi perubahan tak terduga di pasar.

Strategic business plan membahas lebih dari satu strategi bisnis dan cenderung berfokus pada tujuan pertumbuhan jangka panjang.

Peran Penting Business Plan Bagi Perusahaan

Membuat business plan dapat memberikan banyak keuntungan.

Rencana tersebut dapat berfungsi sebagai outline keberhasilan dalam pencapaian bisnis.

Lebih dari itu, perusahaan akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk memahami bisnisnya sekaligus menjadi ahli di industri terkait.

Berikut peran penting business plan bagi perusahaan:

1. Mengamankan Pembiayaan dari Investor

Seperti yang sudah disinggung di awal, business plan dapat berperan penting untuk mengamankan pembiayaan dari investor.

Business plan akan memberikan gambaran tentang bagaimana bisnis akan menjadi solusi bagi kebutuhan konsumen, menghasilkan keuntungan, dan mengklaim posisi yang menguntungkan di pasar.

Pelaku bisnis dapat menggunakan dokumen ini untuk menunjukkan kepada para calon investor atau pemodal bagaimana dana mereka akan dialirkan dan membuat bisnis berkembang.

2. Menjadi “Kompas” Masa Depan Perusahaan

Rancangan bisnis yang baik akan menjadi pedoman terkait apa saja yang dibutuhkan bisnis untuk berkembang.

Informasi yang terkandung dalam dokumen ini pada akhirnya akan mengarah pada break-even point yang didukung oleh perkiraan penjualan dan proyeksi keuangan, sekaligus mengantisipasi setiap skenario yang mungkin terjadi.

Jika seorang pelaku bisnis sudah memikirkan itu semua, melacak pertumbuhan bisnis tidak akan menjadi tugas berat.

3. Mengukur Potensi Suatu Ide

Siapa saja dapat berpikir bahwa suatu ide layak untuk dieksekusi, sampai akhirnya seseorang sadar bahwa hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

Berbeda dengan para pengusaha berpengalaman yang dapat menyadari kemungkinan tersebut setelah mendalami business plan dari suatu perusahaan.

Apakah suatu ide memang layak untuk dikerjakan?

Anda dapat mengukur potensinya menggunakan business plan.

Saat kita mendokumentasikan strategi, kebutuhan modal, hasil analisis pasar, dan proyeksi laba dari nilai investasi yang diharapkan, kita juga akan melihat beberapa kendala.

Ketika kendala sudah terlihat di depan mata, kita akan mulai menebak-nebak solusinya, dan inilah salah satu manfaat utama dari business plan.

Apakah ada solusi yang baik untuk memecahkan kendala tersebut?

Atau mungkin butuh langkah penyempurnaan agar sesuai dengan selera pasar?

Jawabannya dapat Anda temukan melalui business plan.

Apa Saja yang Harus Tercantum di Dalam Business Plan?

Setiap jenis business plan memang memiliki tujuan dan fokus yang berbeda-beda.

Kendati begitu, ada sejumlah komponen yang wajib terkandung di dalamnya.

Komponen-komponen tersebut meliputi ringkasan keseluruhan isi dokumen, kondisi keuangan, hingga kebutuhan pembiayaan.

1. Executive Summary

Hal pertama yang wajib tercantum dalam dokumen adalah executive summary atau rangkuman singkat tentang isi dari business plan itu sendiri.

Meskipun komponen ini baru dapat ditulis setelah menyelesaikan seluruh poin-poin rencana, executive summary adalah bagian pertama (dan mungkin satu-satunya bagian) yang akan benar-benar dibaca oleh para stakeholder.

Untuk membuat executive summary yang baik, jelaskan secara terstruktur mulai dari misi atau statement perusahaan, value proposition, dan tujuan dalam jangka panjang.

2. Deskripsi Perusahaan

Deskripsi perusahaan harus merinci identitas bisnis, mulai dari nama bisnis, tahun beroperasi, visi dan misi, tujuan, hingga riwayat kemitraan.

Selain itu, perusahaan juga dapat menambahkan nilai-nilai khusus atau sejarah singkat perusahaan.

Deskripsi perusahaan dalam business plan berfungsi untuk memperkenalkan bisnis Anda dengan cara yang menarik dan ringkas.

3. Produk dan Potensi Bisnis

Jika Anda membuat business plan yang akan dibagikan ke pihak eksternal, dalam hal ini investor, bagian ini harus terkesan meyakinkan.

Jelaskan bagaimana bisnis Anda akan mampu memenuhi selera dan kebutuhan pasar dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh kompetitor.

Bagian ini menjelaskan masalah spesifik yang mampu dipecahkan bisnis Anda di tengah pasar dan proses penyelesaiannya.

4. Analisis Pasar

Selayaknya konsep strategi bisnis pada umumnya, dalam business plan juga harus tercantum hasil analisis pasar.

Bagian ini mencakupi analisis kompetitor, segmenting, targeting, positioning, dan pangsa pasar.

Di bagian analisis pasar juga akan terlihat secara objektif lanskap industri untuk menentukan di mana bisnis Anda berpeluang menempati posisi tertentu.

Gunakan metode analisis SWOT untuk membuat bagian ini.

5. Target Market

Siapa target konsumen Anda?

Apa yang melatarbelakangi keputusan Anda membidik target tersebut?

Jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk membuat bagian ini dalam business plan Anda.

Bagian target market harus menjelaskan demografi, psikografis, behavioristik, dan data geografis pelanggan.

6. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran Anda harus bersifat ekspansif dan fleksibel–dalam artian mampu diterapkan dengan banyak teknik di berbagai medium, baik offline maupun digital.

Namun, dalam dokumen ini cukup beri gambaran singkat tentang bagaimana Anda akan memasarkan produk atau layanan kepada target audiens diikuti dengan rencana-rencana taktis.

Selain itu, gunakan value proposition dan USP (unique selling proposition) sebagai objek utama pemasaran Anda.

7. Kondisi Keuangan dan Pembiayaan

Dalam bagian ini, uraikan secara menyeluruh terkait kondisi keuangan perusahaan saat ini, dan kondisi keuangan yang diharapkan di masa mendatang.

Bagian ini harus mampu memberikan gambaran kepada para calon investor tentang kesehatan finansial perusahaan Anda.

Aset, beban, pengeluaran, hutang, investasi, pendapatan, dan laba adalah poin-poin yang harus tercantum di sini.

Begitu pula untuk kebutuhan pembiayaan, uraikan secara rinci bagaimana Anda akan mengalirkan dana tersebut sampai perusahaan mampu menghasilkan return.

Tips Membuat Business Plan yang Efektif

Sejalan dengan komponen yang wajib tercantum dalam dokumen, yang Anda butuhkan untuk membuat business plan adalah data aktual terkait poin-poin komponen tersebut.

Kendati demikian, ada beberapa tips khusus yang patut Anda simak agar business plan dapat digunakan secara efektif:

1. Membaca Pasar Berdasarkan Kondisi Terkini

Business plan yang baik harus dibuat berdasarkan data terbaru.

Hanya dengan begitu, baik pihak internal maupun eksternal, akan mampu menentukan keputusan berdasarkan kondisi sebenarnya.

Hal ini juga berlaku untuk menganalisis kompetitor dan perilaku konsumen.

2. Menyesuaikan Gaya Penyampaian Berdasarkan Pembaca Dokumen

Siapa yang akan membaca dokumen business plan Anda?

Hal ini juga patut dipertimbangkan agar informasi dapat diterima dengan baik.

Setiap pembaca akan melihat dari sudut pandang yang berbeda, tergantung dari kepentingan masing-masing pihak.

Oleh karenanya, sebaiknya Anda membuat beberapa versi dengan gaya penyampaian yang berbeda.

Misalnya, dokumen yang ditujukan untuk calon investor individual, badan usaha pembiayaan, dan calon mitra joint venture.

3. Lengkapi dengan Bukti Pendukung

Setelah Anda menjelaskan secara rinci setiap tahapan rencana, estimasi jangka waktu, dan detail kondisi keuangan/rencana pembiayaan, jangan lupa untuk menyertakan bukti pendukung.

Bukti pendukung berupa hasil riset akan lebih berpengaruh ketimbang penjelasan yang bertele-tele, utamanya untuk mendukung klaim Anda terkait keunggulan bisnis.

Selain itu, jelaskan juga secara ringkas dan sederhana tentang metode dan data yang Anda gunakan dalam membuat riset tersebut.

Sukses Membuat Rencana Bisnis Melalui Sekolah Bisnis Pacmann

Pacmann memiliki Sekolah Bisnis yang akan membahas secara mendalam tentang bagaimana cara merencanakan strategi bisnis secara praktis dan berbasis data.

Selama 12 bulan ke depan, Anda akan dipandu oleh para pakar dan praktisi di industri terkait dalam dua level course–6 bulan fundamental dan 6 bulan advanced.

Kurikulum pembelajaran disusun secara komprehensif, dirangkum dalam satu platform eksklusif untuk mengakses seluruh materi pembelajaran, dan dilengkapi berbagai fasilitas dan dukungan akademik lainnya.

Simak informasi lebih lanjut tentang Sekolah Bisnis Pacmann di sini!