Pada kesempatan ini, Pacmann berkesempatan untuk ngobrol dengan salah satu alumni Pacmann dari Program Non-Degree Data Science Batch 2–Galih Mahardika.
Per Juli 2022, Pacmann melakukan rebranding pada program-programnya dan Non-Degree Program of Data Scientist saat ini setara dengan Career Upgrader Path Sekolah Data Pacmann.
Info lebih lengkapnya dapat dibaca di halaman Career Upgrader Sekolah Data Pacmann.
Pacmann sudah bertanya beberapa hal mulai dari alasan tertarik belajar data, pengalaman, hal yang berkesan selama belajar di Pacmann, sampai dengan pesan buat teman-teman yang ingin switch career ke data.
Semoga Pacpeers punya gambaran lebih jelas tentang proses belajar di Pacmann dan agar tidak ragu lagi untuk belajar data, apalagi buat kamu yang pemula atau dari background non-STEM.
Simak hasil ngobrol dengan Mas Galih berikut ini!
Mas Galih lulusan apa? Bisa diceritain awalnya kenapa tertarik belajar data?
Saya lulusan ilmu sejarah.
Mulai tertarik belajar tentang data karena terinspirasi oleh saudara yang sudah duluan terjun ke bidang data.
Bagaimana ceritanya bisa sampai ketemu Pacmann?
Saya kepikiran untuk join bootcamp. Modal Googling, ketemu beberapa bootcamp data. Singkatnya, saya ngulik dan ketemu Pacmann
Saya cek kurikulum di Pacmann itu mendalam, dan setelah dibandingkan antara satu bootcamp dengan yang lain, saya tetapkan buat pilih Pacmann.
Pengajar di Pacmann itu seperti apa?
Dari pengalaman saya di Pacmann, pengajarnya itu kompeten.
Terutama buat siswa seperti saya yang tidak punya background data dan belajar dari nol, mereka membantu banget, bisa simplify hal-hal teknis dan membuat saya bisa lebih mudah mengerti.
Kurikulum di Pacmann bagaimana?
Dari awal saya mencari bootcamp, kurikulum memang jadi salah satu hal yang paling saya perhatikan. Sebenarnya saya tertarik untuk bergabung di Pacmann juga karena kurikulumnya.
Kurikulum di Pacmann cukup mendalam dan learning path-nya jelas. Jadi, kita tinggal mengikuti saja dan sangat terbantu.
Menurut saya, untuk orang-orang seperti saya yang tidak punya basic di bidang data, itu lebih dari cukup.
Dari segi durasi, apakah cukup atau terlalu lama?
Cukup dan cocok.
Saya pribadi juga kurang cocok dengan bootcamp yang durasinya terlalu singkat. Saya inginnya mengerti dari dasar. Jadi, belajarnya tidak bisa buru-buru.
Ada pengalaman menarik selama belajar di Pacmann?
Banyak, sih.
Mungkin yang bisa saya share ketika minggu pertama di Pacmann, baru kenal ngoding dan Python. Mulai cek materi-materi yang akan dipelajari. Kenalan juga dengan materi yang saya suka, yaitu machine learning.
Itu yang paling berkesan, perkenalannya.
Dari pengajarnya, ada yang berkesan Mas Galih?
Dia bisa simplify hal-hal teknis. Ngajarnya itu bagus, kita dibuat paham kira-kira hal yang kita pelajari ini nantinya bisa diaplikasikan di hal apa dan bagaimana.
Setelah itu baru dibahas teknisnya, dan ketika menjelaskan hal teknis juga dia bisa menjelaskan dengan mudah dan kesannya jadi tidak berat.
Fasilitas apa yang Mas Galih rasakan manfaatnya paling besar?
Career coaching. Materinya bagus dan menarik, membantu buat prepare job hunting.
Kita kedatangan orang-orang yang sudah lebih dahulu bekerja di bidang data buat sharing pengalaman mereka di dunia kerja seperti apa. Sharing hal-hal teknis dan non-teknisnya.
Lalu kita ada resume review. Jadi, sebelum apply kita akan dikoreksi dulu resume dan portofolionya–apa saja yang kurang dan harus ditambahkan. Hasilnya saya pribadi merasakan, setelah apply dapat beberapa panggilan interview.
Selain itu, bisa konseling sekaligus curhat dengan student consultant jika ada kesulitan saat belajar–namanya juga proses belajar, pasti ada ups and downs-nya.
Bisa konsultasi dan sharing seperti ini benar-benar sangat membantu.
Mas Galih kan salah satu siswa yang dapat kerja dari hiring partner, bisa diceritain lebih banyak tentang ini?
Yup, dan menurut saya agak lucu juga.
Saat itu kondisinya saya masih jadi siswa dan saya memang sambil apply ke perusahaan lain. Lalu, tiba-tiba saya terima email dari ASYX dan dapat undangan interview padahal saya tidak merasa pernah apply ke sana.
Setelah koordinasi dengan student consultant ternyata benar memang Pacmann bekerja sama dengan ASYX sebagai hiring parnter. Akhirnya saya ikuti, jalani prosesnya, dan sekarang saya sudah diterima kerja di sana.
Ada masukan buat hiring partner, Mas? Kira-kira apa yang bisa ditingkatkan?
Sebenarnya sudah cukup baik, ya.
Mungkin bisa ditambah lagi partner-nya, saya rasa dengan lebih banyak hiring partner akan sangat membantu juga baik dari student, Pacmann, dan perusahaan-perusahaan yang butuh talent ini.
Ada pesan buat teman-teman lain yang ingin switch career?
Pertama, niat.
Teman-teman harus paham dulu niatan belajarnya buat apa. Karena ketika sudah dalam prosesnya nanti dan kalau niatnya tidak kuat, itu bakal terhenti di tengah jalan–jangan ikut-ikutan.
Jadi, pastiin niatan switch career-nya itu apa dan kenapa.
Setelah itu, kalau sudah niat, diseriusin.
Pasti akan ada momen di mana kita harus belajar hal yang sulit. Nah, itu semua harus dijalani.
Demikian sharing gambaran proses belajar di Pacmann dari Mas Galih.
Tidak perlu takut untuk memulai dan siapa pun bisa belajar data secara mendalam di Pacmann.
Cek cerita-cerita alumni lainnya:
Jangan lupa follow Pacmann di Twitter–dan jangan sungkan untuk tanya-tanya via DM, ya!
Tertarik bergabung dan ikut belajar di Pacmann? Cek informasi lengkapnya di halaman program Career Upgrader Sekolah Data Pacmann.
Artikel Popular
Big Data dan Data Mining: Perbedaan dan Hubungannya
June 5, 2023
Mengenal Lebih Jauh tentang Neural Network
June 2, 2023
10 Rekomendasi Blog Data Science Terbaik untuk Diikuti
June 1, 2023
Rekomendasi Course Data Engineering Bersertifikat
May 31, 2023
Bagaimana Machine Learning (ML) Dapat Bantu Mencegah Serangan Phishing
May 30, 2023