Kesalahan Umum Kandidat Growth Hacker saat Wawancara
Vikra Alizanovic Mei 1, 2023 10 min read
Growth hacker umumnya direkrut dengan tujuan membantu meningkatkan performa bisnis di semua tahapan user funnel dan menciptakan strategi marketing yang berbasis data.
Singkatnya, seorang growth hacker bertanggung jawab atas pertumbuhan bisnis perusahaan yang merekrut mereka.
Penekanan inilah yang menjadi fokus utama ketika seorang growth hacker menjalani wawancara pekerjaan. Namun, hal ini kerap luput terutama saat proses wawancara kerja.
Dalam artikel ini akan dibahas beberapa kesalahan yang bisa dihindari seorang growth hacker kala menjalani interview.
Apa yang dimaksud dengan growth hacker?
Sebelum menggali lebih dalam soal apa saja kesalahan yang umum dilakukan kandidat growth hacker saat wawancara, kita bahas terlebih dahulu tentang konsep growth hacker.
Growth hacker adalah sebutan untuk profesi yang melakukan growth hacking.
Singkatnya, seorang growth hacker bertugas meningkatkan atau melakukan “hacking” terhadap potensi perkembangan sebuah bisnis.
Fokus seorang growth hacker adalah untuk mendorong dan meningkatkan profit, performa, hingga branding.
Penerapannya bisa dari berbagai lini; produk, marketing, hingga sales.
Mereka melakukannya dengan cara menganalisis performa dan tujuan perusahaan, bereksperimen dengan berbagai strategi, menguji hasilnya, dan mengimplementasikan solusi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Umumnya, job description seorang growth hacker adalah sebagai berikut:
- Meneliti dan memahami tujuan bisnis jangka panjang perusahaan
- Menentukan masalah yang menghambat pertumbuhan bisnis
- Memilih, menetapkan, dan memprioritaskan tujuan pertumbuhan untuk perusahaan
- Mengidentifikasi peluang pertumbuhan bagi perusahaan
- Merancang dan menyiapkan eksperimen untuk menguji apakah intervensi yang dirancang akan berdampak pada bisnis
- Melaksanakan growth hacking project untuk mencapai tujuan pertumbuhan perusahaan
- Menggunakan data, analitik, dan tools lain untuk menginformasikan keputusan dan strategi pemasaran digital baru
- Melaporkan inisiatif dan project ke manajemen dan founder
- Mengawasi kinerja pemasaran digital perusahaan
- Mengevaluasi engagement dan konversi yang dihasilkan oleh strategi growth marketing perusahaan
- Mereplikasi strategi yang dinilai sukses dalam skala besar dan diterapkan di pasar baru
Job desc. yang cukup banyak ini tentu saja tidak dapat dikerjakan sendirian.
Oleh karena itu, idealnya, pekerjaan atau project-project growth hacking dikerjakan oleh tim.
Tim growth sendiri bisa terdiri dari berbagai role (tergantung kematangan dan kebutuhan bisnis atau perusahaan), antara lain:
- Growth hacker itu sendiri,
- Product dan project manager,
- Performance marketer,
- Marketing specialist,
- Data analyst, dsb.
6 kesalahan yang wajib dihindari kandidat growth hacker
Selanjutnya mari kita tilik apa saja kesalahan yang umum dilakukan seorang kandidat growth hacker.
Kurang tepat dalam mendeskripsikan diri
- “Silakan ceritakan tentang diri kamu.”
- “Coba ceritakan pengalaman kerja sebelumnya.”
Ketika diminta untuk menceritakan pengalaman kerja, yang interviewer inginkan biasanya adalah dua hal berikut:
- Seperti apa kontribusi kamu di perusahaan sebelumnya
- Bagaimana proses pengambilan keputusan dalam proyek-proyek yang kamu pegang, dan apa yang melatarbelakangi pengambilan keputusan tersebut
Cobalah untuk menarasikan bagaimana kamu membawa perubahan bagi perusahaan sebelumnya; impact seperti apa yang kamu hasilkan, serta apa pengaruhnya bagi performa bisnis.
Dalam konteks growth hacking, ceritakan dengan detail mengenai:
- growth yang kamu tuju,
- data yang kamu gunakan,
- eksperimen yang dijalankan, hingga
- hasilnya.
Bercerita soal “apa” yang kamu kerjakan saja tidak cukup. Cobalah untuk lebih banyak bercerita soal “mengapa” dan “bagaimana”.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu disiapkan dalam jawaban pertanyaan ini:
- Hasil seperti apa yang kamu incar dalam role yang kamu pegang?
- Mengapa kamu memilih perusahaan ini?
- Mengapa kamu memilih posisi ini?
- Apa long term goal yang kamu miliki, dan bagaimana posisi ini bisa membantumu meraihnya?
Mengesampingkan pentingnya budaya perusahaan
Setiap perusahaan punya culture masing-masing yang membentuk decision making dan cara mereka menghadapi berbagai isu.
Ketidak sesuaian kandidat dengan budaya perusahaan seringkali menjadi alasan seorang kandidat ditolak.
Dalam konteks growth hacking, budaya perusahaan perlu diperhitungkan, sebab hal ini akan mempengaruhi bagaimana perusahaan dapat berkembang.
Akan lebih baik bagi kandidat mendeskripsikan diri sejalan dengan budaya perusahaan.
Contoh sederhananya, perusahaan A sangat menjunjung tinggi budaya teamwork. Artinya, jika kamu terus menerus melontarkan pernyataan tentang betapa efektifnya kamu dalam bekerja sendiri, bisa jadi interviewer akan ragu untuk menerima kamu.
Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya kamu cari tahu lewat background research sebelum menjalani wawancara:
- Cek profil perusahaan
- Baca job description dengan seksama
- Cari tahu hal-hal yang berhubungan dengan prinsip tim dan budaya perusahaan
- Bertanya pada current employee perusahaan tentan culture kerja
Selain itu, kamu juga bisa menanyakan beberapa hal berikut saat wawancara:
- Karakteristik apa yang menjadi kunci bagi seorang anggota tim yang ideal?
- Apa saja contoh prinsip yang dipegang dalam tim growth?
- Apa efek company culture dalam pengambilan keputusan?
Melupakan makna “growth” bagi perusahaan
Pahami bahwa setiap perusahaan memiliki sudut pandang berbeda mengenai growth.
Beberapa perusahaan bisa saja memaknainya sebagai usaha marketing, sementara perusahaan lainnya mengutamakan kualitas produk.
Tugas kandidat di sini adalah untuk mencari tahu hal tersebut; apa yang perusahaan ingin kembangkan dengan growth hacking?
Upayakan riset yang mendalam dan ajukan pertanyaan-pertanyaan relevan guna memahami keinginan perusahaan yang sebenarnya.
Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya kamu cari tahu lewat background research sebelum menjalani wawancara:
- Lakukan desk research mengenai profil pimpinan tim di mana kamu akan bergabung
- Cari tahu soal pendekatan yang digunakan mengenai growth perusahaan
- Cek profil perusahaan atau informasi lain mengenai perkembangan perusahaan tersebut dan identifikasi arah perkembangannya
Selain itu, kamu juga bisa menanyakan beberapa hal berikut saat wawancara:
- Posisi tim growth dalam struktur organisasi perusahaan, apakah marketing atau produk?
- Apa contoh eksperimen, campaign, atau proyek terkait growth yang sudah dijalankan sebelumnya?
- Sejauh ini, perkembangan apa saja yang sudah dilalui perusahaan?
Dengan mencari tahu dan menanyakan beberapa hal di atas, kamu bisa memperjelas tantangan apa yang menantimu di perusahaan tersebut.
Selain itu, kamu juga akan memperkuat imej sebagai seorang growth hacker yang paham soal scope kerjanya serta pentingnya riset dan data.
Melupakan pentingnya target audience
Setiap perusahaan dan produknya memiliki target audience tertentu.
Solusi dan berbagai inisiatif yang dibawa saat interview akan jadi percuma jika tidak mempelajari siapa target audience dari perusahaan tersebut.
Mengetahui siapa target audience perusahaan akan sangat membantu dalam menentukan pendekatan terbaik dari segi marketing, kualitas yang perlu ditingkatkan dari segi produk, dsb.
Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya kamu cari tahu lewat background research sebelum menjalani wawancara:
- Cari tahu bagaimana perusahaan menyasar target audience melalui berbagai channel marketing yang ada
- Baca review dari konsumen mengenai produk perusahaan tersebut
- Cari tahu apa yang disukai atau tidak disukai konsumen dari produknya
- Lakukan desk research mengenai social media presence perusahaan tersebut
- Perhatikan feedback dari orang-orang serta tanggapan mereka mengenai produk perusahaan tersebut (social listening)
Selain itu, kamu juga bisa menanyakan beberapa hal berikut saat wawancara:
- Apa saja alasan terbesar konsumen menggunakan produk perusahaan?
- Seperti apa persona dari target audience konsumen ada? Seperti apa demografinya?
- Channel apa yang paling efektif menjangkau konsumen?
- Bagaimana produk suatu perusahaan bisa memenuhi kebutuhan konsumen? Apa yang ditawarkan?
Melupakan pentingnya berfokus pada data
Seorang growth hacker wajib mengedepankan data-driven decision, termasuk ketika menjelaskan pencapaian pada project-project sebelumnya.
Growth hacker wajib mengimplementasikan growth berbasis data yang dan terukur.
Berikut adalah beberapa tips bagaimana kamu bisa menunjukkan dalam wawancara bahwa kamu berorientasi pada data:
- Sisipkan data kuantitatif dalam resume dan portfolio
- Jangan ragu menjabarkan data pada hasil project yang pernah dikerjakan
- Ketika menyelesaikan case study, jangan lupakan data dalam membuat keputusan ataupun strategi
Kurang tepat dalam menghadapi pertanyaan studi kasus
Poin terakhir di atas membawa kita ke kesalahan umum berikutnya, yakni bagaimana menyelesaikan sebuah studi kasus.
Tidak jarang interviewer akan meminta kamu memberikan usulan strategi untuk skenario tertentu.
Jangan lupa untuk mencari tahu lebih lanjut soal variabel-variabel yang dibutuhkan.
Ketika kamu dihadapkan untuk menyelesaikan sebuah studi kasus growth hacking dalam wawancara, besar kemungkinan interviewer mengujimu untuk menggali data lebih lanjut.
Yang paling utama dibutuhkan adalah hal-hal berikut:
- Pendekatan apa yang kamu gunakan
- Caramu merespon isu
- Apa saja yang kamu butuhkan untuk membentuk sebuah strategi
- Bagaimana kamu menyelesaikan masalah dengan cara yang realistis dan terukur
Oleh karena itu, berikut adalah hal-hal yang sebaiknya kamu tanyakan lebih lanjut sebelum melontarkan jawaban:
- Apa tujuan akhir atau goal dari project/eksperimen/campaign ini?
- Siapa target audience-nya?
- Sumber daya apa yang dimiliki dan bisa digunakan?
- Variabel apa saja yang sudah diketahui dan belum diketahui?
Studi kasus growth hacking
Untuk lebih mudah memahami growth hacking, mari kita lihat beberapa studi kasus di perusahaan besar yang sukses menerapkan growth hacking.
PayPal
PayPal didirikan di tahun 1998. Namun, di kala itu, sangat sedikit orang yang percaya akan sistem pembayaran online.
Ajaibnya, hanya dalam selang waktu 2 tahun, PayPal sukses menggaet sebanyak 5 juta pengguna. Pencapaian ini sukses berkat strategi growth hacking yang mereka terapkan.
Awalnya, PayPal bergantung pada iklan berbayar yang berujung terlalu mahal. Kemudian mereka menerapkan strategi referral program.
Setiap pengguna mendaftar, pengguna akan mendapatkan $20, dan $20 tambahan apabila pengguna berhasil mengajak orang lain untuk mendaftar.
Tiap acquisition yang didapatkan PayPal melalui program ini terhitung lebih hemat dan lebih menghasilkan leads daripada jasa iklan berbayar.
Seiring waktu berjalan, PayPal pun akhirnya bisa berjalan dengan stabil dan bisa menghapus program ini.
Tesla
Pendekatan bisnis Tesla di industri otomotif merupakan gebrakan besar.
Tesla mungkin jarang melihat di baliho atau televisi. Sebab memang Tesla tidak menggunakan channel-channel tersebut.
Dengan strategi growth hacking yang baik, Tesla berhasil membentuk brand image yang kuat sebagai mobil yang mewah dan eksklusif.
Lantas, strategi apa yang diterapkan oleh Tesla?
Beberapa di antaranya adalah:
- Mengubah pasar mobil listrik di masa di mana sangat sedikit orang yang menganggap mobil elektrik kered dan melakukan penambahan fitur dan teknologi yang tidak dimiliki kompetitor
- Memanfaatkan konsumennya sendiri untuk menjalankan marketing dengan memberikan produknya kepada influencer untuk memamerkan segala fitur mewah dari mobilnya.
- Menghubungkan konsumen langsung dengan design engineer dan memungkinkan tiap mobil yang dibuat untuk konsumen menjadi eksklusif dan personalized
Demikian sedikit pembahasan tentang growth hacking dan kesalahan umum kandidat growth hacker saat wawancara.
Sebelum memulai kariermu sebagai growth hacker, tentunya kamu perlu lolos wawancara kerja terlebih dahulu, ke depannya semoga kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan ini dan sukses dalam interview.
Pahami growth hacking secara mendalam di Sekolah Bisnis Pacmann, kamu bisa mempelajari ilmu-ilmu lanjutan growth hacking untuk memahami cara bisnis dan perusahaan mengakselerasi penjualan secara berkelanjutan.
Cek informasi lengkapnya di halaman program Business Intelligence and Growth Hacking.
Further reading:
6 Mistakes Growth Candidates Make in the Interview Process
Hiring a growth hacker – what you need to know
Artikel Popular
Big Data dan Data Mining: Perbedaan dan Hubungannya
June 5, 2023
Mengenal Lebih Jauh tentang Neural Network
June 2, 2023
10 Rekomendasi Blog Data Science Terbaik untuk Diikuti
June 1, 2023
Rekomendasi Course Data Engineering Bersertifikat
May 31, 2023
Bagaimana Machine Learning (ML) Dapat Bantu Mencegah Serangan Phishing
May 30, 2023