3 Kemampuan Wajib bagi Seorang Strategic Leader
Alivia Rayneta Yuniar Juni 8, 2022 9 min read
Tuntutan melakukan transformasi di lingkungan operasional bisnis semakin kuat sejak pandemi melanda, menghantam organisasi pada kondisi disrupsi digital yang membutuhkan adaptasi teknologi dan sistem kerja yang mapan.
Bagaimana organisasi memposisikan bisnisnya untuk memenuhi tuntutan tersebut?
Jawaban yang paling masuk akal adalah dengan membangun strategi manajemen yang adaptif dan peka terhadap perubahan.
“Strategy management is not a box of tricks or a bundle of techniques. It is analytical thinking and commitment of resources to action.”— Peter Drucker (1981)
Apa itu strategi?
Strategi adalah rencana untuk menciptakan nilai.
Berbeda dengan strategic planning yang pada dasarnya adalah planning itu sendiri (yang diturunkan dari strategi).
Merancang strategi dalam manajemen yang mapan bukan sekadar tentang perumusan ide dan gagasan inovatif, tetapi lebih jauh pada pembentukan komitmen pemimpin dalam berpikir, bertindak, dan mempengaruhi anggotanya untuk mendukung pencapaian nilai jangka panjang perusahaan.
Dari strategi, perusahaan membuat planning dan/atau strategic planning.
Strategic leadership memuat kemampuan strategis yang bisa menciptakan lingkungan bisnis yang berorientasikan perubahan.
Lantas, bagaimana cara pemimpin berkembang menjadi seorang strategic leader?
Mari bahas lebih lanjut kemampuan yang perlu dibangun pemimpin dalam strategic leadership yang saat ini semakin dibutuhkan banyak organisasi.
Mengenal Konsep Strategic Leadership
Strategic leadership atau kepemimpinan strategis merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pengembangan visi dan misi strategis untuk mendorong operasional bisnis yang kompetitif di tengah perkembangan iklim ekonomi dan teknologi.
Seorang pemimpin bisa disebut sebagai strategic leader ketika mereka bisa menorehkan kemampuannya untuk menyusun strategi yang terus adaptif bergerak dari kondisi saat ini, ke kondisi yang perlu perusahaan capai.
Tujuan utama dari strategic leadership tidak lain adalah untuk meningkatkan produktivitas strategis organisasi, dengan cara mengevaluasi proses, mendorong produktivitas tenaga kerja, dan menciptakan gagasan-gagasan inovatif yang bisa mendorong perubahan.
Tentu tidak mudah bagi seorang pemimpin untuk menciptakan gaya kepemimpinan yang bisa memberikan pengaruh optimal pada organisasi, baik dari strategi hingga eksekusi.
Karena faktanya, survei PwC hanya menemukan 8% strategic leader yang bisa memimpin transformasi di antara 6.000 eksekutif yang terlibat dalam studinya.
Strategic leader perlu merangkai strategi dalam cakupan luas dan jangka panjang, berfokus pada masa depan, serta berkembang menjadi pendorong perubahan.
Oleh karena itu, menjadi seorang strategic leader membutuhkan proses pengembangan kemampuan dan pengalaman untuk membimbingnya menjadi pemimpin yang bisa mendorong perubahan.
Tiga Kemampuan Wajib Seorang Strategic Leader
Pada akhirnya, pemimpin akan dihadapkan pada masa disrupsi digital yang semakin intens mendorong kebutuhan transformasi kinerja.
Seorang pemimpin perlu mempersiapkan tiga kemampuan wajib berikut untuk berkembang menjadi seorang strategic leader:
Strategic Thinking
Strategic thinking dibangun dari pondasi kuat pemimpin dalam memahami hubungan kompleks internal organisasi serta hubungan organisasi dengan pihak luar lain.
Proses ini perlu melibatkan orang yang tepat, yaitu seorang pemimpin berpandangan luas, bisa memahami berbagai perspektif, serta analitis dan kritis untuk mengidentifikasi pola-pola dan isu kunci menjadi informasi penting untuk pengambilan keputusan.
Anda bisa memulainya dengan tidak bekerja untuk memecahkan tantangan atau kendala sendirian, mulailah melakukan diskusi strategis dengan melibatkan pihak internal maupun eksternal lain yang bisa menyokong kebutuhan pertimbangan keputusan dan pemecahan masalah.
Selain itu, upaya pemecahan masalah seorang pemikir strategis tidak hanya bergantung pada hasil evaluasi masa lalu, melainkan mengedepankan semangat membedah peluang-peluang baru yang bisa membantu pemecahan masalah dengan lebih optimal.
Anda bisa menyerap pengetahuan dari mana saja, mendebatkan pendekatan yang ada, membuka ide-ide baru, dan menyusun skenario untuk mengembangkan ide tersebut menjadi solusi yang tepat sasaran.
Product Management and Business Strategy Program di bawah Sekolah Bisnis Pacmann bisa membantu Anda belajar lebih dalam tentang bagaimana cara menerima dan memproses umpan balik untuk memperkuat kinerja dan hubungan dengan pihak terlibat.
Strategic Acting
Di tengah kompleksitas operasional bisnis, strategic acting masuk sebagai strategi pengambilan tindakan yang tegas dan konsisten sebagai bentuk implementasi rencana strategis yang sudah ditentukan.
Di sini, seorang strategic leader akan melakukan tindakan-tindakan yang bisa meredakan kendala yang muncul dan menjaga konsistensi pencapaian tujuan jangka panjang.
Oleh karena itu, strategic leadership mencakup proses berpikir dan bertindak yang terus bergerak secara strategis.
Pemimpin didorong untuk bisa kritis mengatur dan menyusun ulang strategi seiring bertambahnya pengetahuan mereka akan hal-hal baru.
Selain membentuk strategic acting untuk diri sendiri, pemimpin juga membimbing tenaga kerja lainnya untuk mengimplementasikan rencana dengan pertimbangan risiko yang tepat.
Pertimbangan risiko yang dimaksud yaitu dengan mempersiapkan berbagai alternatif risiko sebelum bertindak mengimbangi kecepatan perubahan.
Pemimpin bisa mengasah kemampuannya dalam mengelola tim yang produktif dan adaptif menghadapi perubahan dengan mengikuti kelas leadership di Product Management and Business Strategy Program.
Strategic Influencing
Dalam strategic leadership, gagalnya upaya perubahan sangat mungkin terjadi.
Beberapa di antaranya mungkin terjadi karena rancangan perubahan yang tidak tepat.
Tetapi di satu sisi, kegagalan ini terjadi pada titik awal eksekusi rancangan, yaitu dari ketidakmampuan pemimpin mempengaruhi pihak bersangkutan untuk melakukan perubahan.
Strategic influencing bicara tentang cara mempengaruhi orang lain untuk turut komitmen mengeksekusi rancangan strategis.
Kemampuan melakukan komunikasi efektif dengan individu maupun tim sangat dibutuhkan dalam strategic influencing.
Untuk mengasah kemampuan dalam business communication, Product Management and Business Strategy Program Pacmann dapat membantu menunjang pengembangan diri Anda sebagai seorang strategic leader.
Pemimpin akan mengajak pihak lain untuk masuk dalam proses strategisnya, menjalin hubungan di antaranya, dan memanfaatkan peran tiap pihak untuk kebaikan sistem organisasi.
Untuk bisa memberikan pengaruh, pemimpin perlu memahami kebutuhan, motivasi, dan dampak apa yang akan diterima setiap pihak untuk bisa membangun kepercayaan dan menggiring mereka pada pencapaian visi dan tujuan.
Bagaimana Cara Menjadi Seorang Strategic Leader?
Untuk menjadi seorang strategic leader, pemimpin dapat memulainya dengan beberapa langkah mendasar dan membiasakan proses tersebut sebagai bentuk pengembangan diri.
Mengutip riset dalam Harvard Business Review, beberapa keterampilan personal yang bisa dibangun oleh seorang pemimpin di antaranya:
- anticipating
- challenging
- interpreting
- deciding
- aligning
- learning
Jika enam keterampilan sudah dikuasai, sangat memungkinkan bagi para pemimpin untuk menavigasi berbagai masalah ke dalam strategi yang efektif dan adaptif terhadap perubahan.
Anticipating
Sebagai strategic leader, Anda harus selalu waspada untuk mengantisipasi pergerakan perubahan yang akan mempengaruhi kelancaran kinerja organisasi.
Antisipasi bisa dilakukan terus memantau dan memperbarui informasi seputar internal bisnis, kompetitor, hingga pasar kompetitif secara lebih luas.
Untuk tetap antisipatif, Anda harus selalu terhubung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dan pahami perspektif mereka.
Anda juga perlu memantau pertumbuhan setiap kompetitor bisnis dan memeriksa perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Dengan informasi yang mencukupi, Anda bisa menyusun beragam skenario perencanaan sebagai bentuk persiapan dan antisipasi terhadap hal-hal yang mungkin akan terjadi di masa depan.
Challenging
Berani menghadapi tantangan menjadi salah satu kekuatan yang harus dimiliki seorang strategic leader.
Para strategic thinker akan terus mempertanyakan status quo, menantang perspektif mereka dengan perspektif orang lain, sehingga tercipta satu sudut pandang baru yang lebih relevan.
Mereka juga tidak segan untuk membingkai kembali masalah dari berbagai sudut pandang untuk mencari akar masalah yang perlu segera diperbaiki.
Interpreting
Implementasi strategic leadership akan dihadapkan pada kompleksitas untuk bisa sampai pada satu kesimpulan inti.
Inilah sebabnya, kemampuan menginterpretasi atau menafsirkan banyak informasi dari berbagai sudut pandang menjadi sangat penting.
Untuk membangun keterampilan interpretasi, Anda harus memahami betul setiap fakta dan konteks masalah, menelaah implikasi yang ingin dituju pemberi informasi, dan mengungkap pola yang terbentuk dari semua informasi yang terkumpul.
Deciding
Seorang strategic leader harus bisa merumuskan keputusan untuk pertumbuhan jangka panjang dan implementasi praktis jangka pendek dengan cepat dan tepat.
Dalam waktu yang tidak pasti, pemimpin selaku pengambil keputusan perlu mengumpulkan informasi relevan dengan cepat dan mengevaluasi berbagai pilihan menjadi satu keputusan yang paling tepat.
Oleh karena itu, strategic leader harus memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan ketelitian dan kecepatan, menguraikan komponen-komponen proses jangka panjang, serta mempertimbangkan keputusan mana yang bisa mengakomodir implementasi praktis dalam jangka pendek.
Aligning
Pemimpin harus mahir untuk menyatukan berbagai pandangan, mendiskusikannya bersama pihak terkait, dan menemukan titik temu untuk penetapan keputusan.
Kemampuan yang perlu dimiliki seorang strategic leader dalam hal ini yaitu kemampuan aligning atau menyelaraskan.
Keberhasilan pemimpin untuk menyelaraskan informasi bergantung pada kemampuannya untuk terus terlibat, melakukan komunikasi proaktif, dan membangun kepercayaan.
Learning
Menitikberatkan proses belajar sebagai bekal pertumbuhan organisasi merupakan modal utama yang perlu ditanamkan seorang strategic leader.
Pemimpin dengan gaya strategic leadership perlu menciptakan budaya kerja di mana motivasi untuk belajar dihargai dan kegagalan dipandang sebagai kesempatan untuk belajar.
Mereka melakukan peninjauan setelah implementasi, mempelajari setiap kesalahan atau kegagalan sepanjang proses implementasi, lalu menelaah secara konstruktif pelajaran apa yang bisa dijadikan bahan evaluasi untuk implementasi selanjutnya.
Bangun Keterampilan menjadi Strategic Leader di Sekolah Bisnis Pacmann
Masalah kepemimpinan masih menjadi tantangan sebagian besar bisnis saat ini.
Strategic leadership menjadi salah satu solusi efektif di tengah disrupsi digital dan perubahan masif operasional bisnis.
Keterampilan menjadi seorang strategic leader tidak datang secara alami, sehingga pemimpin atau manajer setidaknya perlu membangun kemampuan personal yang bisa mendukung mereka menjadi pemimpin yang lebih baik.
Untuk mempelajari lebih lanjut keterampilan yang dibutuhkan strategic leader, Product Management and Business Strategy Program Pacmann menyediakan set lengkap pembelajaran kolaboratif seputar leadership.
Dengan topik-topik yang relevan dengan perkembangan industri teknologi saat ini, Pacmann menyediakan topik pembelajaran seputar strategic management, interpersonal dynamics, hingga innovation management, untuk membangun seorang pemimpin kompeten yang mampu menghadapi perubahan.
Pacmann membuka dua program di bawah Sekolah Bisnis, yaitu:
- Product Management and Business Strategy, dan
- Business Intelligence and Growth Hacking
Dengan set kurikulum lengkap seputar dasar-dasar bisnis, keterampilan manajemen, kepemimpinan, penelitian bisnis, dan strategi bisnis berdasarkan riset kebutuhan tech industry dan non-tech industry.
Raih keahlian menjadi seorang strategic leader dengan bergabung di Sekolah Bisnis Pacmann.
Further Reading:
Strategic Leadership: The Essential Skills
Artikel Popular
Big Data dan Data Mining: Perbedaan dan Hubungannya
June 5, 2023
Mengenal Lebih Jauh tentang Neural Network
June 2, 2023
10 Rekomendasi Blog Data Science Terbaik untuk Diikuti
June 1, 2023
Rekomendasi Course Data Engineering Bersertifikat
May 31, 2023
Bagaimana Machine Learning (ML) Dapat Bantu Mencegah Serangan Phishing
May 30, 2023