Blog Jurnalisme Data: Definisi, Contoh, dan Manfaatnya

Jurnalisme Data: Definisi, Contoh, dan Manfaatnya

Februari 20, 2023 7 min read

Berkembangnya teknologi informasi digital membuat perspektif jurnalisme juga berkembang, jurnalisme data adalah salah satu hasil dari perkembangan tersebut.

Sekarang peran tim data di dalam newsroom semakin vital. Perusahaan media tak lagi ragu untuk menginvestasikan sumber daya dan waktu guna mendukung lahirnya data-driven news.

Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai definisi, contoh, serta pentingnya jurnalisme data bagi persebaran informasi publik masa kini.

Apa itu jurnalisme data?

Jurnalisme data, atau data journalism, adalah salah satu jenis jurnalisme yang mengedepankan penciptaan berita berbasis kumpulan temuan data. Jadi, konten berita yang dibuat wajib berbasis data (data-driven content).

Praktik jurnalisme data menunjukkan betapa pentingnya data numerik dalam produksi dan persebaran informasi. Jurnalisme data adalah kombinasi sempurna antara penyusunan kata dan angka.

Dengan demikian, jurnalisme data menjamin faktualitas dan reliabilitas dalam produksi berita.

Dan ketika diiringi infografis dan visualisasi data yang menarik, jurnalisme data mampu menerangkan informasi yang kompleks agar mudah dicerna konsumen.

Perlu kamu ketahui juga bahwa penggunaan data dalam jurnalisme bukanlah hal yang baru. Sejak dulu, jurnalisme selalu mengumpulkan data sebagai sumber sebuah berita. Namun teknik pengumpulannya yang berbeda.

Menurut kajian jurnalistik, tahapan proses jurnalisme secara runtut adalah:

  • pengumpulan sumber berita,
  • penulisan,
  • penyuntingan,
  • produksi, dan
  • reportase.

Dari sekian proses ini, hanya satu tahapan yang selalu berubah dan berkembang, yakni tahapan pengumpulan sumber berita atau news gathering.

Kini dengan hadirnya teknologi digital, big data, data statistik, dan sebagainya sebagai sumber berita, jurnalisme data memberi kesempatan lebih bagi jurnalis untuk melakukan verifikasi data, menggali informasi lebih dalam, hingga membaca tren.

Namun perlu diingat, jurnalisme data bukanlah menjadi pengganti jurnalisme yang ada sekarang, melainkan sebagai pelebaran sayap jurnalisme guna menghasilkan konten yang diperkuat data, atau data-driven content.

Mengedepankan data-driven content

Penggunaan data dalam berita membuat peran jurnalis semakin signifikan.

Dari yang tadinya hanya menjadi ujung tombak persebaran informasi, kini jurnalis turut andil dalam memberi pencerahan pada publik mengenai pentingnya sebuah perkembangan tren.

Oleh karena itu, jurnalis perlu memandang data layaknya sebuah tambang emas untuk digali, dipilah, disoroti, dan disebarkan.

Data juga dapat mengubah sesuatu yang blur dan abstrak menjadi sesuatu yang mudah dicerna dan dipahami masyarakat.

Misalnya, sebuah tabel data yang menunjukkan tingkat pengangguran di usia dewasa menengah di Indonesia bisa menjadi sebuah infografis yang mendukung narasi mengenai sistem pendidikan perguruan tinggi.

Dengan dukungan data tersebut, jurnalisme data turut membantu publik menemukan solusi terhadap masalah yang pelik.

Namun, bukan sepenuhnya tugas jurnalis untuk mengolah dataset yang besar menjadi sesuatu yang lebih presentatif dan bisa dipamahi.

Di sinilah peran data analyst menjadi sangat penting untuk melakukan data gathering, data cleansing, hingga data visualization, dan membantu jurnalis menyebarkan informasi ke publik.

Dengan meningkatnya tren tentang data journalism, prodesi data analyst akan semakin dibutuhkan.

Data mentah kerap berpotensi membingungkan, rumit, kompleks, dan sulit dipahami.

Skill seperti web crawling, data visualization, analytical skills, data analytics, dan data mining adalah tugas data analyst untuk menguasainya.

Selain itu, diperlukan skill yang tepat untuk memvisualisasikan data mentah menjadi data-driven content yang bermakna dan mudah dicerna.

Contoh jurnalisme data yang baik

Berikut beberapa contoh jurnalisme data yang bisa dijadikan acuan dan contoh.

When Women Make Headlines

Artikel yang ditulis oleh Leonardo Nicoletti dan Sahiti Sarva dan dipublikasikan di The Pudding ini merangkum bagaimana media global mengemas sosok perempuan dalam headline berita di negara-negara besar.

Mereka membaginya menjadi beberapa kategori yang kontroversial; mulai dari pemberdayaan perempuan, kriminalitas, isu gender, hingga isu rasial dan etnis.

Diiringi visual yang interaktif, pembaca dapat dengan mudah memahami data yang mereka paparkan.

How the MCU is Addressing Its Messy History with Diversity

Contoh kedua adalah artikel oleh Axios di Axios mengenai isu keberagaman pada film-film Marvel Cinematic Universe.

Artikel ini mengulas runtutan sejarah bagaimana MCU berhasil menepis stigma negatif mengenai keberagaman yang dulu meliputi komik originalnya.

Menariknya, artikel ini mengemas visualnya dengan tema yang mirip dengan artwork komik-komik Marvel.

10 Pemain dan Tim Piala Dunia 2022 Terpopuler di Twitter

Topik piala dunia tentunya menjadi sorotan akhir tahun lalu.

Selain momen yang pas, artikel dari Pacmann satu ini berhasil mengemas jurnalisme data dengan ringan, menyenangkan, dan mudah dipahami.

Bermodalkan analisis menggunakan machine learning model, Pacmann sukses menyulap datanya menjadi infografis yang informatif dan mudah dicerna pembaca.

Manfaat dan pentingnya jurnalisme data

Jurnalisme data dapat menjadi solusi yang penting dan berguna bagi skema persebaran informasi masa kini dengan beberapa cara berikut.

Penyaring arus data

Sebelum hadirnya internet, informasi langka untuk didapatkan. Sekarang, informasi tersebar di mana-mana, dan dari berbagai sumber–fokusnya pun bergeser.

Prioritasnya tidak lagi hanya mendapatkan informasi, tapi justru bagaimana memproses dan memfilter informasi.

Pemrosesan informasi dalam jurnalisme data dapat dilakukan dalam dua tahapan, yakni:

  • Analisis (menyertakan logika dan membangun struktur narasi yang dibangun dari data), dan
  • Pengemasan (menonjolkan apa yang penting dan relevan bagi pembaca).

Gaya pemberitaan yang lebih kaya informasi

Jurnalisme data mencakup sederet tools, teknik, dan pendekatan storytelling–mulai dari data yang terkomputerisasi, penerapan data visualization yang estetik, hingga berbagai macam aplikasi atau platform berita.

Tujuannya satu, yakni menyediakan narasi dan analisis data yang dapat menerangkan informasi apa yang penting diketahui saat ini.

Kombinasi angka dan data

Jurnalisme data juga penting untuk menghapus jarak antara statistician atau data analyst dengan pewarta berita.

Dengan berkembangnya data journalism project, statistician, data analyst, dan jurnalis bisa bekerja sama lebih sering dalam menyediakan raw data yang kompleks dan mendalam dan menyorot informasi yang relevan untuk disodorkan ke publik.

Akan banyak terjadi transfer skill dalam proses ini, dan diharapkan persebaran informasi yang terjadi juga lebih baik kualitasnya.

Mengedepankan fakta

Dengan adanya akses pada data, bersama dengan data analyst, jurnalis dapat lebih fokus bekerja mengumpulkan dan menulis informasi yang didapatkan untuk dipublikasikan.

Dengan mampu mengumpulkan data sendiri, tak perlu lagi sepenuhnya bergantung pada dataset yang disediakan pihak ketiga.

Jurnalisme data mengikis opini-opini tanpa basis dan mengedepankan kebenaran sejati.

Pelebaran skill jurnalisme

Seperti disebutkan di atas, jurnalisme data bukanlah sebuah pengganti dari jurnalisme yang ada sekarang, melainkan sebagai skill tambahan.

Ini mencakup skill-skill baru seperti data searching, pemahaman raw data, dan visualisasi sumber data digital.

Solusi bagi ketidakseimbangan informasi

Dewasa ini, kita tidak kekurangan informasi. Hanya saja berita yang beredar kerap hadir tidak seimbang.

Arus informasi berjalan begitu cepat dan masif, sehingga kadang sulit untuk menyaring mana yang esensial.

Jurnalisme data hadir sebagai solusi sebagai penyeimbang informasi. Berita jadi tak hanya cover both sides, namun cover all sides.


Jurnalisme data penting untuk dikuasai dan diterapkan, apalagi di tengah berseliwerannya berita-berita hoax, clickbait, dan opini-opini ngawur yang tak berdasar.

Faktualitas harus dikedepankan dengan data-driven content dan narasi yang mudah dipahami lewat pengumpulan data yang baik dan benar dan visualisasi data yang mudah dipahami.

Berita yang berbasis data memerlukan bantuan visualisasi data guna menyulap tampilan data agar lebih mudah dikonsumsi. Oleh karena itu, penting juga bagi kamu untuk menguasai visualisasi data.

Tertarik mendalami skill visualisasi data? Belajar visualisasi data bersama Pacmann di program Analytics and Data Science.

Further reading:

The challenges of data journalism

Data journalism