Dari Non-STEM Jadi Pengajar Data di Kementerian
Desty Wulandari Agustus 2, 2022 4 min read
Di artikel ini, tim Pacmann berkesempatan untuk ngobrol-ngobrol santai dengan salah satu alumni Pacmann dari Program Non-Degree Data Science Batch 2–Indra Pratama.
Per Juli 2022, Pacmann melakukan rebranding pada program-programnya dan Non-Degree Program of Data Scientist saat ini setara dengan Career Upgrader Path Sekolah Data Pacmann.
Info lebih lengkapnya dapat dibaca di halaman Career Upgrader Analytics and Data Science.
Kak Indra bakal cerita seputar journey-nya belajar di Pacmann sampai pernah jadi pengajar data analytics di Kementerian Keuangan!
Harapannya, Pacpeers punya gambaran gimana belajar di Pacmann biar nggak ada keraguan lagi, apalagi buat kamu yang pemula atau dari background non-STEM.
Yuk, kepoin hasil ngobrolnya dengan Kak Indra Pratama!
Background dan pekerjaan Indra Pratama
Halo, Kak Indra! Boleh dijelaskan background Kak Indra dan saat ini sedang bekerja sebagai apa?
Halo! Nama saya Indra Pratama.
Saya lulusan D3 Akuntansi di STAN lalu lanjut S1 Akuntansi.
Saat ini, saya bekerja sebagai PNS Auditor di Direktorat Bea dan Cukai.
Berawal dari coba-coba ikut pelatihan pengolahan data
Kalau boleh tahu, kenapa Kak Indra ikutan kelas Pacmann?
Sebenarnya, sih, nggak ada hubungannya sama pekerjaan saya.
Tapi, waktu itu saya pernah nyemplung di beberapa pelatihan pengolahan data.
Jadi, tertarik deh buat ikut beberapa bootcamp.
Setelah itu, saya baca-baca di Twitter tentang Pacmann.
Ternyata, (kurikulumnya) komprehensif banget.
Saya coba, deh, ikut program pertama yang cuma ada dua kelas di tahun 2019, yaitu kalkulus.
Dari sana, saya sadar kalau Pacmann punya materi yang mendalam daripada bootcamp yang saya ikuti sebelumnya.
Baru deh Januari 2021 saya ikut program full-nya hingga lulus.
Keraguan dan kesulitan selama belajar
Pernah ada keraguan nggak buat belajar di Pacmann?
Sempat ragu, sih, karena punya pengalaman belajar di bootcamp sebelumnya itu cuma kulitnya saja dan nggak detail.
Makanya, saya ikut satu kelas dulu sebagai uji coba.
Nah, materi di kelas kalkulus benar-benar mendalam banget, bahkan banyak materi yang belum saya dengar.
Sebagai orang dari non-STEM, Kak Indra mengalami kesulitan belajar di Pacmann, nggak?
Kesulitannya lebih ke perbedaan bahasa saja, karena saya agak susah memahami simbol matematika ketika belajar.
Saya sempat nanya ada nggak, sih, kamus simbol matematika? Hahaha.
Tapi, Pacmann selalu membantu menghadapi kesulitan.
Kita bisa tanya apa pun di Discord, Zoom, atau chat saat kelas.
Mengajar data di tingkat kementerian
Apa dampak yang Kak Indra rasakan setelah ikut kelas di Pacmann?
Dampaknya, saya jadi lebih mengerti tentang data science dibandingkan teman-teman yang lain.
Bahkan, saat ini, saya jadi lebih berani mengajar di tingkat kementerian.
Jadi, Kementerian Keuangan punya komunitas bernama MoF-DAC (Ministry of Finance – Data Analytics Community).
Saya gabung di bagian kurikulumnya.
Waktu itu, saya ditawarkan untuk mengajar di kelas Data Analytics for Company Operations dan Basic Python.
Dari skala 1–5, peserta kasih saya nilai 5 untuk kelas data analytics.
Hasil belajar di Pacmann bisa diterapkan di pekerjaan Kak Indra, nggak?
Bisa. Saya membuat dashboard visualisasi data untuk satu perusahaan.
Program Pacmann non-STEM dan beginner friendly
Menurut Kak Indra, program di Pacmann beginner-friendly, nggak?
Saya, sih, merekomendasikan kepada siapa saja buat ikut kelas di Pacmann karena materinya sangat komprehensif dibandingkan belajar autodidak.
Pacmann punya materi yang tersusun rapi dan mentor yang bisa kita tanya terus kalau ada kesulitan.
Tips belajar untuk full-timer
Terus, gimana cara Kak Indra bagi waktu buat kerja dan belajar? Apa nggak overwhelmed melakukan dua hal sekaligus?
Sulit banget sebenarnya, apalagi kalau ada tugas keluar kota.
Saya ingat, pernah bertugas pergi ke Jember, tapi tugas-tugas di Pacmann belum selesai.
Waktu itu sangat-sangat melelahkan dan stres banget.
Apalagi, tugasnya sempat susah sekali.
Tapi, Pacmann ngasih saya kelonggaran waktu.
Ini hal yang nggak bisa saya lupakan banget.
Akhirnya, bisa diundur satu-dua hari buat ngumpulin tugas.
Untuk me-manage waktu, saya harus memaksa diri dan konsisten.
Kalau hari ini harus belajar atau review materi, ya harus dilakukan.
Saran dari Kak Indra untuk Pacpeers
Ada saran buat teman-teman non-STEM yang mau join Pacmann tapi masih ragu?
Pacmann punya materi yang sudah jelas dan pengajar yang bisa bantu kalau kita kesulitan.
Jadi, jangan ragu buat tanya apa pun kalau kita nggak ngerti karena akan dijelaskan dengan baik.
elain itu, ada student consultant juga yang sangat-sangat membantu dan memotivasi dalam belajar.
Kita tinggal mengadu ke sana kalau punya kesulitan.
Itu dia gambaran bagaimana proses belajar di Pacmann.
Tidak perlu takut untuk memulai dan siapa pun bisa belajar data secara mendalam via Pacmann.
Cek cerita-cerita alumni lainnya:
- Alumni Continuation Program (Data Science) Pacmann
- Alumni Business Intelligence (Data Analytics) Pacmann
- Cerita Pengalaman Student yang Belajar di Pacmann
Jangan lupa follow Pacmann di Twitter–dan jangan sungkan untuk tanya-tanya via DM, ya.
Artikel Popular
Data Engineer dan ML Engineer: Perbedaan Tanggung Jawab, Skill, dan Gaji
July 23, 2023
Mengenal Data Preprocessing: Langkah Awal dalam Data Mining
July 21, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Machine Learning?
July 21, 2023
Ini Dia Alasan Mengapa Data Scientist Digaji Besar!
July 20, 2023
Pentingnya Business Intelligence (BI) Dashboard untuk Pengambilan Keputusan Bisnis
July 19, 2023