Blog CV Data Scientist, Bagaimana Agar Outstanding?

CV Data Scientist, Bagaimana Agar Outstanding?

Februari 21, 2022 4 min read

Will Rogers pernah bilang, “You never get a second chance to make a first impression” atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya “Kamu nggak punya kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama”.

Kalimat ini berlaku juga buat kamu ketika mempersiapkan CV untuk posisi data scientist.

Ketika melamar pekerjaan, CV (Curriculum Vitae) memberikan kesan pertama kepada recruiter karena biasanya seleksi CV menjadi tahapan pertama screening.

Maka dari itu, ilmu per-CV-an ini wajib untuk dikuasai.

Lalu bagaimana cara membuat CV untuk posisi data scientist yang baik?

Simak 8 tips berikut ini, agar CV data scientist-mu outstanding!

1. Cantumkan pengalaman sebagai data scientist

Bila melamar pekerjaan sebagai data scientist, maka sudah pasti CV yang dibuat harus menunjukan kemampuanmu di bidang ini.

Recruiter tentunya lebih tertarik dengan kandidat yang memiliki pengalaman sebagai data scientist.

Selain role sebagai data scientist, recruiter juga melihat lihat istilah lain seperti machine learning engineer, research scientist, dll.

Maka dari itu, bila pekerjaan sebelumnya memiliki job description atau mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan data scientist, lebih baik menulis ‘data scientist’ di CV meski secara resmi titel atau jabatan sebelumnya bukan data scientist.

Tips ini berguna untuk menghindari istilah-istilah tidak umum yang dapat membuat ambigu dan recruiter tidak sadar bahwa job description sebelumnya sebenarnya adalah sebagai data scientist.

Perlu diingat bahwa tips ini berlaku bila memang job description pekerjaan sebelumnya memang sesuai dengan job description data scientist.

2. Cantumkan project yang pernah dikerjakan

Walaupun recruiter cenderung melirik CV yang mencantumkan pengalaman kerja sebelumnya, bukan berarti first time job hunter di bidang ini tidak memiliki kesempatan kerja.

Bila belum memiliki pengalaman kerja sebagai data scientist, maka cantumkanlah project yang pernah dikerjakan.

Jelaskan secara ringkas namun detail mengenai project tersebut, mulai dari tujuan project hingga peran yang dijalani dalam project tersebut.

Pilihlah 2-3 project terbaik yang pernah dijalani.

Dibandingkan mencantumkan seluruh project biasa hingga CV menjadi penuh, lebih baik cantumkan 2-3 project terbaik yang pernah diikuti.

Prinsipnya adalah quality over quantity.

Apabila belum pernah mengikuti project, cobalah untuk mengikuti kompetisi maupun project yang ada di Kaggle.

Jangan lupa untuk menyertakan link GitHub maupun Kaggle dari project yang dikerjakan agar memudahkan recruiter untuk melihat pengalamanmu.

Jika memiliki pengalaman magang, tidak ada salahnya untuk mencantumkan dan menjelaskan secara ringkas mengenai peran yang dijalankan.

Pengalaman magang dapat menjadi nilai tambah yang bisa ditulis di CV-mu!

3. Tuliskan pencapaian dari segi bisnis

CV yang outstanding akan mencantumkan pencapaian project yang dikerjakan dari segi bisnis.

Alih alih menulis ‘model saya memiliki tingkat akurasi 5% lebih tinggi dari model yang sebelumnya digunakan’, CV yang baik memilih mencantumkan ‘model ini membantu meningkatkan pendapatan sebanyak 5%’.

Pada akhirnya, recruiter mencari data scientist yang dapat menguntungkan bisnis atau perusahaannya.

4. Tunjukkan machine learning variety yang dikuasai

Walaupun hal ini sudah bisa terlihat secara tersirat dari deskripsi project yang dikerjakan, tapi tidak ada salahnya jika ingin menuliskan secara gamblang variasi machine learning yang dikuasai.

Di sini, kandidat dapat memberitahu recruiter tipe algoritma yang ia kuasai, apakah berfokus ke classic machine learning atau deep learning.

Yakinkan recruiter bahwa kandidat memiliki jangkauan belajar yang luas sehingga kemampuanmu tidak terbatas di hal-hal tertentu saja.

5. Jelaskan mengenai skill dan tools yang dikuasai

Ada berbagai tools yang bisa digunakan seorang data scientist, baik dari segi bahasa pemrograman, package spesifik, clouds, maupun tools lain.

Dengan mengetahui tools yang dikuasai kandidat, recruiter dapat melihat beberapa hal berikut:

  • Apakah tools-nya terhitung ‘baru’ (untuk melihat apakah kandidat up-to-date dan belajar hal-hal baru.
  • Ragam tools yang dipakai kandidat (untuk melihat apakah kandidat cenderung spesifik di hal-hal tertentu, atau familiar dengan beragam tools).
  • Kesesuaian dengan tools yang dipakai perusahaan (untuk melihat seberapa banyak perusahaan harus mentraining kandidat jika diterima).

Maka dari itu, umumnya di CV yang outstanding turut dicantumkan tools apa saja yang dikuasai atau boleh juga hanya mencantumkan tools yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang akan diapply.

Perlu diingat kalau menyesuaikan tools bukan berarti berbohong mengenai tools yang dikuasai agar dilirik recruiter ya!

6. Buatlah layout CV yang menarik 

Ketika hiring, recruiter tidak hanya melihat 1- 2 CV saja, namun ada puluhan hingga ratusan CV yang harus dilihat.

Agar CV-mu dapat stand out dari kandidat lain, buatlah layout yang mudah untuk dibaca.

Beberapa perusahaan menyediakan template CV sendiri.

Namun, bila tidak ada, buatlah CV dengan struktur yang baik dan menarik.

Pastikan panjang CV tidak lebih dari 2 halaman agar tidak bertele-tele.

7. Buatlah summary mengenai diri

Bila 2 halaman dianggap terlalu sedikit, maka ringkaslah informasi mengenai diri dalam satu paragraf dan cantumkan di halaman pertama agar dapat langsung dibaca oleh recruiter.

Hindari membuat list skill yang dikuasai, namun cobalah untuk menunjukkan skill tersebut dengan kalimat yang menarik.

Contohnya, dibandingkan menulis ‘kemampuan komunikasi yang baik’, cobalah untuk menulis ‘berpengalaman dalam bekerjasama dalam tim dari latar belakang pendidikan yang beragam’.

Prinsipnya, informasi yang disampaikan di CV harus “try to show, don’t tell”.

8. Last but not least, proofread!

Sebelum mengirimkan CV ke recruiter, baca ulang CV yang akan dikirimkan.

Pastikan jangan sampai ada kesalahan grammar maupun typo.

Kesalahan kecil ini dapat mengindikasikan kalau kandidat tidak teliti, atau worst casenya, dapat dianggap tidak serius karena lalai mengecek ulang CV.

Selain membaca sendiri, cobalah untuk meminta bantuan orang lain untuk membaca CV-mu.

Bisa teman, adik, kakak, atau bakal lebih bagus lagi kalau ada orang yang berpengalaman yang bisa menjadi mentor dan memberi masukan.

Bila tidak memiliki mentor, fasilitas career coaching Sekolah Data Pacmann bisa membantu menjawab pertanyaan terkait bagaimana menempuh karir sebagai data scientist maupun membantu membaca ulang CV yang akan kamu kirimkan ke recruiters.

Jika tertarik untuk bergabung, segera kunjungi laman Sekolah Data Pacmann untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Kamu juga bisa baca artikel-artikel data di laman blog Pacmann.

Further Reading:

Top 5 CV Tips Towards Your First Data Scientist Position

7 Must-Haves in your Data Science CV