5 Contoh Use Case A/B Testing dan Impact-nya
Jumali Ariadinata November 1, 2022 8 min read
A/B testing menjadi sebuah metode yang powerful bagi sebuah bisnis. Hal ini berfungsi untuk membantu dalam menggali pendapat dari calon pelanggan terhadap produk yang akan dirilis, atau bahkan membantu dalam membangun strategi pemasaran digital.
Oleh karenanya, banyak perusahaan ataupun brand yang telah melakukan A/B testing untuk setiap produk atau pun aktivitas digital campaign mereka.
Berikut adalah beberapa use case A/B testing dari sejumlah brand beserta dampak positif yang dihasilkan.
A/B test pada e-mail dan in-app notifcation HubSpot
HubSpot yang merupakan perusahaan penyedia platform CRM (Customer Relationship Management), termasuk salah satu yang aktif menerapkan A/B testing ini.
Menurut HubSpot, mengumpulkan review dari pelanggan bukan hal yang mudah. Itu sebabnya, salah satu tujuan melakukan uji coba ini adalah untuk menjangkau audiens mereka demi mendapatkan review.
Dalam hal ini, cara yang dilakukan oleh HubSpot untuk menjangkau audiens mereka yaitu dengan mengirimkan in-app notifications dan juga e-mail. Dalam body e-mail ataupun in-app notification, pengguna diberi tahu bahwa mereka adalah user of the month dan berhak mendapatkan gift card senilai $10 bila mereka memberikan review.
Ada 3 variasi yang digunakan oleh HubSpot.
Variasi A, mereka mengirimkan e-mail yang hanya berisi teks biasa kepada para pengguna seperti gambar berikut.
Pada variasi B, HubSot mengirimkan e-mail dengan template berupa sertifikat.
Sedangkan pada variasi C, mereka mengirimkan in-app notification.
Pada uji coba ini, HubSpot mendapatkan insight bahwa pengguna lebih banyak yang memberikan review dari e-mail, dibandingkan dari in-app notifcation. Berdasarkan data dari kedua e-mail yang dijalankan, 24,9% pengguna yang membuka e-mail meninggalkan review, sedangkan pada metode in-app notifcation hanya 10,3%.
Landing page banner A/B test dari Humana
Banner pada sebuah landing page, tentu menjadi salah satu bagian terpenting. Namun, bila kita tidak melakukan optimisasi pada banner tersebut, tentunya akan sangat merugikan.
Contoh A/B testing selanjutnya adalah pada banner di landing page.
Dalam hal ini, Humana yang merupakan sebuah perusahaan asuransi kesehatan memutuskan untuk melakukan A/B testing pada banner di landing page-nya.
Pada variasi A, Humana menggunakan banner yang penuh dengan teks, Call to Action (CTA) yang berukuran kecil, dengan pesan yang tidak terarah.
Sedangkan pada variasi B, Humana mencoba untuk menyederhanakan pesan yang ingin disampaikan pada banner tersebut. Menariknya, variasi B ini menghasilkan click through rate sebesar 433% daripada Variasi A.
Optimasi product page pada e-commerce Zalora
Sebagai e-commerce yang berfokus pada industri fashion, Zalora juga termasuk brand yang melakukan metode A/B testing.
Insight yang didapatkan melalui tim customer service mereka, Zalora menemukan bahwa para pelanggan belum menyadari adanya program free return. Oleh karenanya, Zalora melakukan A/B testing pada halaman produknya yang berisi informasi mengenai free return dan free delivery services.
Mereka membuat informasi mengenai fitur free return menjadi lebih ter-highlight dan mudah dibaca.
Hal tersebut tentunya selain untuk meningkatkan awarness pelanggan tentang fitur free return, juga utamanya adalah untuk mendongkrak objective berupa checkout rate.
Di bawah ini adalah perbandingan halaman produk yang berisi informasi fitur free return.
Setelah melakukan A/B testing mengenai kedua variasi halaman produk tersebut, menurut data dari VWO, Zalora menemukan bahwa variasi gambar sebelah kanan di atas lebih berhasil meningkatkan checkout rate sebesar 12,3%.
A/B test “menu display” pada aplikasi HelloFresh
Contoh A/B testing lainnya dilakukan oleh HelloFresh yang merupakan sebuah perusahaan penyedia layanan meal kit ataupun resep masakan dengan beragam pilihan paket berlangganan.
Mereka menemukan permasalahan utama, yakni sulitnya bagi pengguna mereka menggunakan navigasi pada aplikasi untuk mencari apa yang mereka butuhkan.
Oleh karenanya, seperti dikutip dari HubSpot, HelloFresh mulai melakukan re-design pada halaman menunya untuk memudahkan pelanggan menggunakan aplikasi mereka. Selain itu, tujuan utama mereka adalah untuk meningkatkan penjualan.
Gambar berikut merupakan tampilan awal dari aplikasi HelloFresh yang memperlihatkan daftar menu.
Sementara itu, variasi terbaru dari aplikasi HelloFresh seperti gambar di bawah ini, memberikan kontribusi bagi peningkatan revenue perusahaan sebesar 7%.
A/B test “order page” pada website Ubisoft Entertainment
Salah satu perusahaan video games terkemuka asal Perancis yakni Ubisoft Entertainment juga melakukan A/B testing.
Pada salah satu produk video games mereka yakni “For Honor” tidak menghasilkan lead generation dan conversion rate yang baik. Padahal menurut Ubisoft Entertainment, kedua matriks tersebut menjadi acuan penting bagi kesuksesan bisnis mereka.
Oleh karenanya, Ubisoft melakukan investigasi dan mengumpulkan data visitor clickmaps, scrollmaps, heatmaps, serta menggunakan metode survey. Pada akhirnya, mereka menemukan bahwa proses pembelian (buying process) pada website mereka terlalu membosankan.
Itu sebabnya, perusahaan memutuskan untuk merombak halaman BUY NOW pada produk “For Honor” dengan mengurangi up-and-down page scroll serta melakukan penyederhanaan pada proses pembelian.
Berikut adalah tampilan awal dari halaman produk “For Honor”.
Sedangkan gambar di bawah ini adalah tampilan variasi dari halaman produk “For Honor”.
Menurut VWO, setelah menjalankan uji coba tersebut selama tiga bulan, variasi dari halaman produk “For Honor” meningkatkan conversion rate dibandingkan halaman awalnya. Coversion rate tersebut meningkat dari 38% menjadi 50%, dan bahkan lead generation secara keseluruhan meningkat sebanyak 12%.
Kesimpulan
Dari sejumlah contoh di atas, jelas bahwa A/B testing memberikan peranan yang sangat penting bagi sebuah bisnis.
Dimulai dari HubSpot yang kesulitan memperoleh review dari penggunanya, hingga berhasil meningkatkan review rate sebesar 24,9%. Asuransi Humana, bahkan berhasil meningkatkan click through rate dengan angka yang fantastis yakni sebesar 433%, caranya mengganti banner dengan key message yang terarah dan copywriting yang mudah dipahami.
Bukan hanya itu, Ubisoft Entertainment juga berhasil meningkatkan dua matriks penting dalam bisnis mereka yakni conversion rate sebesar 50% dan lead generation sebanyak 12%. Hal tersebut dilakukan dengan mengubah order page mereka menjadi lebih mudah dan simple.
Itu sebabnya, penting bagi pemilik bisnis untuk terus melakukan evaluasi dan A/B testing terhadap produk-produk ataupun layanan mereka. Bahkan sesederhana mengganti sebuah teks, dapat meningkatkan checkout rate sebesar 12,3% seperti yang dilakukan oleh Zalora.
Jadi, yuk terapkan metode A/B testing!
Further reading:
9 A/B Testing Examples from Real Business
Artikel Popular
Data Engineer dan ML Engineer: Perbedaan Tanggung Jawab, Skill, dan Gaji
July 23, 2023
Mengenal Data Preprocessing: Langkah Awal dalam Data Mining
July 21, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Machine Learning?
July 21, 2023
Ini Dia Alasan Mengapa Data Scientist Digaji Besar!
July 20, 2023
Pentingnya Business Intelligence (BI) Dashboard untuk Pengambilan Keputusan Bisnis
July 19, 2023