5+ Contoh Pertanyaan Interview Growth Hacker Beserta Jawabannya
Vikra Alizanovic Mei 8, 2023 6 min read
Kini semakin banyak perusahaan yang membutuhkan growth hacker. Kendati demikian, kiat dalam menyeleksi seorang kandidat growth hacker yang ideal masih banyak bergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan.
Oleh karena itu, seorang kandidat growth hacker wajib menyiapkan diri untuk berbagai pertanyaan dari berbagai angle yang akan ditanyakan kala wawancara.
Nah, artikel ini akan membantu kamu para kandidat growth hacker untuk memetakan dan menyiapkan diri menghadapi pertanyaan-pertanyaan interview.
Tidak hanya bagi para kandidat growth hacker, artikel ini juga bisa membantu para recruiter dalam menyeleksi kandidat yang ideal dengan pertanyaan pertanyaan berkualitas.
Berikut adalah beberapa contoh topik pertanyaannya:
Skill yang penting dikuasai
Mari kita mulai dengan pertanyaan yang cukup mendasar. Biasanya, interviewer akan melontarkan pertanyaan semacam ini:
“Menurut kamu, apa saja skill yang paling penting dimiliki oleh seorang growth hacker?”
Pertanyaan semacam ini bertujuan untuk menggali pengetahuanmu mengenai growth hacking.
Lebih tepatnya, bagaimana kamu sebagai seorang growth hacker benar-benar memahami apa yang menjadi tanggung jawabmu, serta bagaimana kamu bisa menjalankannya.
Untuk pertanyaan semacam ini, kamu bisa menjawabnya dengan menyebutkan skill apa saja serta alasan mengapa setiap skill tersebut penting bagi seorang growth hacker.
Contohnya seperti:
- pola pikir analitis,
- kemampuan berpikir out-of-the-box,
- kemampuan analisis data secara akurat, dll.
Penggunaan aplikasi
“You are what you eat.”
Hal ini pun dapat diterapkan pada kandidat growth hacker; tools dan aplikasi yang kamu gunakan dapat mencerminkan kualitas dan karaktermu sebagai seorang growth hacker.
Khususnya dalam hal menciptakan dan mengembangkan produk atau aplikasi milik perusahaan.
Biasanya, interviewer akan melontarkan pertanyaan semacam ini:
“Jika kamu mendapatkan komputer baru dari kantor, aplikasi apa saja yang akan segera kamu install?”
“Aplikasi apa yang paling sering kamu gunakan di smartphone-mu?”
Jawabanmu akan menentukan bagaimana interviewer memandang prospek budaya kerjamu, serta seberapa familiar kamu dengan teknologi di industri tersebut.
Cobalah untuk menyebutkan aplikasi-aplikasi yang relevan dengan pekerjaan–bukan kebutuhan pribadimu.
Misalnya, jika kamu menjawab Genshin Impact sebagai aplikasi smartphone yang sering kamu gunakan, meskipun cukup masuk akal, besar kemungkinan hal tersebut tidak akan membentuk imej yang positif.
Penerapan growth hacking
Pengujian dalam bentuk skenario merupakan hal yang umum diminta ketika interview.
Tujuannya adalah mencari tahu bagaimana seorang kandidat growth hacker dapat berpikir dan mencari solusi di luar jawaban-jawaban template yang sudah berseliweran di komunitas growth hacking.
Sebagai contoh, interviewer mungkin akan melontarkan pertanyaan semacam ini:
“Coba paparkan bagaimana kamu akan melakukan growth hack untuk sebuah smart city?”
Pertanyaan dalam bentuk skenario ini tidak memiliki jawaban benar atau salah. Meski terkesan sangat teknis dan berfokus pada produk, tujuan sebenarnya adalah untuk memahami seperti apa pendekatan yang akan kamu terapkan dalam growth hacking.
Untuk contoh pertanyaan di atas, kamu perlu mempertimbangkan banyak variabel sebelum menentukan langkah apa yang kamu ambil.
Misalnya, untuk sebuah smart city, kamu perlu memikirkan hal-hal berikut:
- Bagaimana kamu akan menggaet calon penghuni?
- Sistem dan mekanisme apa yang akan kamu terapkan untuk mengembangkan smart city?
- Data apa saja yang kamu perlukan?
Dengan mencari tahu mengenai poin-poin di atas, secara tidak langsung kamu menunjukkan pola pikir taktis serta pendekatan yang spesifik.
Menjelaskan kegagalan
Growth hacking bukanlah sebuah solusi pasti. Oleh karena itu, sangat wajar ketika pencapaianmu tidak hanya terdiri atas kesuksesan.
Justru sebaliknya, jika eksperimen growth hacking-mu terus menerus sukses, besar kemungkinan ada kesalahan pengujian di situ.
Dalam kasus khusus, interviewer bisa saja ingin tahu lebih dalam soal kegagalanmu..
Biasanya, interviewer akan melontarkan pertanyaan semacam ini:
“Apa kegagalan dalam growth hacking yang pernah kamu alami? Apa penyebabnya?”
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali bagaimana seorang kandidat growth hacker dapat belajar dari kegagalan dan pengalaman apa yang ditarik dari kegagalan tersebut.
Jawaban yang ideal adalah jawaban yang jujur, namun disampaikan dengan detail. Jangan ragu untuk bercerita soal proses yang menyebabkan kegagalan tersebut.
Tapi lebih penting lagi, jangan lupa untuk menceritakan mengenai pelajaran yang kamu dapat dari kegagalan tersebut; jelaskan bahwa dirimu berkembang, dan kamu sudah belajar untuk jadi lebih baik.
Pemahaman akan role lain
Sudah tentu seorang growth hacker wajib memahami role-nya sendiri. Namun, growth hacker tidak bekerja seorang diri. Banyak situasi dalam pekerjaan yang mengharuskan growth hacker untuk bekerja dalam tim, atau bahkan bekerja dengan tim yang berbeda.
Oleh karena itu, bukan tidak mungkin interviewer akan menguji pemahamanmu tentang role lain yang memiliki kemungkinan besar untuk kerjasama atau kolaborasi.
Berikut adalah contoh pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan interviewer:
“Coba jelaskan hubungan dalam pekerjaan antara growth hacker dengan product manager.”
Untuk pertanyaan semacam ini, kamu bisa menjawabnya dengan mendeskripsikan job description dari masing-masing posisi, kemudian menggarisbawahi bagaimana kedua posisi ini dapat saling mempengaruhi.
Sebagai contoh, seorang product manager bertanggung jawab atas kesuksesan sebuah produk, sedangkan growth hacker berfokus pada mencari cara efektif dan kreatif guna meningkatkan user engagement serta memperkuat basis konsumen.
Product manager mampu memberikan arahan strategis serta penentuan tujuan dan milestone bagi growth hacker.
Akan lebih baik lagi jika kamu bisa menceritakan pengalaman-pengalaman sebelumnya apabila kamu pernah menghadapi situasi kolaboratif yang serupa.
Dengan demikian, kamu juga bisa melengkapi jawabannya dengan informasi mengenai tantangan yang dihadapi serta hasil yang diraih.
Metode, skill, dan tools
Selain lima pertanyaan di atas, tentunya masih banyak pertanyaan-pertanyaan umum yang akan ditanyakan saat interview kandidat growth hacker.
Berikut adalah beberapa contoh topik pertanyaan growth hacker yang mungkin akan kamu hadapi dalam interview:
- Pemahaman dan penggunaan A/B testing,
- Pengalaman penggunaan platform social media untuk growth hacking,
- Solusi meningkatkan bounce rate dan click rate website,
- Kemampuan bekerjasama dalam tim,
- Strategi meningkatkan search engine ranking,
- Pengalaman dengan Google Analytics dan Data Studio,
- Kemampuan analisis data,
- Penggunaan email marketing, dll.
Tujuan utama dari sebuah interview adalah untuk menyeleksi kandidat yang paling ideal. Artinya, sebagai growth hacker, kamu perlu membuktikan bahwa skill dan kualitas yang kamu miliki sesuai dengan yang perusahaan cari.
Dengan menyiapkan jawaban untuk beberapa pertanyaan di atas, kamu bisa lebih tenang dan percaya diri dalam menjalani interview.
Tidak kalah penting, kamu juga perlu mengetahui apa saja hal-hal yang perlu dihindari dalam wawancara kandidat growth hacker.
Ingin belajar growth hacking secara mendalam? Pacmann punya solusinya.
Kamu bisa belajar lebih banyak tentang growth hacking dan memahami cara bisnis mengakselerasi penjualan secara berkelanjutan di program Business Intelligence and Growth Hacking Pacmann.
Further reading:
Artikel Popular
Data Engineer dan ML Engineer: Perbedaan Tanggung Jawab, Skill, dan Gaji
July 23, 2023
Mengenal Data Preprocessing: Langkah Awal dalam Data Mining
July 21, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Machine Learning?
July 21, 2023
Ini Dia Alasan Mengapa Data Scientist Digaji Besar!
July 20, 2023
Pentingnya Business Intelligence (BI) Dashboard untuk Pengambilan Keputusan Bisnis
July 19, 2023