Belajar Cara Belajar: Tips Menguasai Skills Baru secara Efektif untuk Kemajuan Karier menurut Sains
Pacmann Team Juli 18, 2023 8 min read
Jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk membaca keseluruhan artikel ini, berikut poin-poin yang dapat dipelajari terkait cara efektif mempelajari keterampilan baru:
- Bangun dan jaga motivasi Anda dengan tujuan dan target yang jelas, spesifik, terukur, ambisius, realistis, dan terikat waktu
- Bangun disiplin dan cegah kebiasaan menunda-nunda dengan memanfaatkan teknik pendukung produktivitas seperti teknik pomodoro
- Pemahami teknik pembelajaran yang efektif yang mengoptimalkan kinerja otak dan memori Anda, seperti: retrieval, elaborasi, inteleaving & spacing, test taking, membaca secara aktif, serta review berkala
- Terapkan dan praktikkan keterampilan yang telah Anda pelajari untuk menjadikannya bagian alami dari pemikiran dan perilaku Anda
- Menjaga kondisi fisik dan mental, serta memanfaatkan mode fokus dan mode diffuse otak untuk mencegah burn-out atau kejenuhan dalam belajar.
Di era perkembangan teknologi yang cepat dan pasar tenaga kerja yang berkembang, mempelajari keterampilan baru sangat penting untuk pertumbuhan karier dan kemampuan beradaptasi. Menurut laporan Future of Jobs 2023 oleh World Economic Forum, bisnis memperkirakan bahwa 44% keterampilan inti pekerja akan terganggu pada tahun 2027. Untuk menavigasi lanskap yang berubah ini, baik pekerja maupun pemberi kerja perlu memprioritaskan pengembangan keterampilan kunci yang mendukung kemajuan personal dan profesional.
Terinspirasi oleh buku “Learn Like A Pro” karangan Barbara Oakley, profesor di Oakland University and McMaster University dan pakar pendidikan Olav Schewe, artikel ini menawarkan strategi dan wawasan praktis untuk memberdayakan individu dalam memperoleh dan menguasai keterampilan baru yang dapat membantu memajukan karier Anda.
Bagaimana membangun dan menjaga motivasi?
Menjaga motivasi umumnya merupakan hambatan utama bagi pelajar. Terlebih, jika Anda tidak merasa memiliki urgensi untuk belajar dan menguasai keterampilan baru saat ini juga. Untuk itu, tetapkan tujuan jelas, spesifik, terukur, ambisius, realistis, dan terikat waktu (prinsip SMART) saat Anda memulai rencana belajar.
Renungkan bagaimana Anda akan mencapai tujuan, menangani rintangan, dan memvisualisasikan hasil yang Anda inginkan. Tetapkan sasaran jangka panjang, sasaran pencapaian untuk melacak kemajuan (milestones), dan sasaran proses yang berfokus pada tindakan yang berkontribusi pada kemajuan. Terakhir, kelilingi diri Anda dengan individu-individu termotivasi, suportif, dan disiplin untuk menumbuhkan lingkungan yang menginspirasi Anda untuk mengadopsi perilaku dan sikap mereka.
Bagaimana mengalahkan kebiasaan menunda-nunda?
Mempersiapkan lingkungan dan jadwal untuk meminimalkan gangguan akan membantu Anda menciptakan kebiasaan yang mengotomatiskan perilaku. Untuk mencapai fokus lebih dalam, minimalkan penggunaan perangkat digital, matikan aplikasi dan notifikasi media sosial, atau buat lingkungan/titik kerja khusus.
Anda dapat pula memanfaatkan sistem yang mendorong produktivitas seperti teknik pomodoro. Teknik ini mendorong Anda untuk mempertahankan fokus pada tugas selama interval 25 menit, kemudian beristirahat selama 5 menit secara teratur. Saat beristirahat, minimalkan penggunaan telepon karena itu tidak membantu mengisi ulang otak. Sebaliknya, beristirahatlah dengan cara tidur sejenak, tidak melakukan apa-apa, berjalan-jalan sebentar, atau menikmati secangkir teh yang dapat memberikan penyegaran efektif saat beristirahat.
Salah satu kendala bagi pekerja yang belajar di tengah kesibukan adalah task & context switching. Meskipun sering berpindah antartugas dapat mengurangi fokus dan mengganggu ingatan/hafalan, task-switching justru dapat bermanfaat untuk tugas atau pelajaran yang membutuhkan kreativitas. Itu karena mencegah fiksasi dan memperluas kesadaran.
Jika interupsi tidak dapat terhindari, buat rencana untuk melanjutkan pekerjaan Anda dengan mulus atau ready-to-resume plan. Catat di mana Anda meninggalkan pelajaran atau tugas Anda sebelumnya atau catat poin-poin penting untuk memfasilitasi kelancaran transisi kembali ke poin pembelajaran atau tugas tersebut.
Bagaimana strategi belajar yang mengoptimalkan kinerja otak?
Secara neurologis, pada dasarnya pembelajaran terjadi ketika neuron (sel saraf otak) baru membentuk koneksi. Dendrit (cabang-cabang sel saraf otak) bertindak sebagai kaki yang menjangkau dan terhubung dengan neuron lainnya. Untuk mendorong pembentukkan koneksi tersebut, Anda perlu terlibat di dalam pembelajaran aktif alih-alih membaca buku atau mendengarkan informasi secara pasif.
Beberapa strategi yang bisa Anda manfaatkan untuk belajar secara aktif, antara lain:
- Praktik retrieval di mana otak diharuskan untuk mengingat informasi dari memori guna memperkuat koneksi dan mengidentifikasi area yang membutuhkan lebih banyak latihan. Contohnya, apabila Anda sedang belajar manajemen produk, Anda bisa mencoba mengingat-ingat dan merenungkan pengalaman Anda sendiri dalam manajemen produk. Misalnya, suatu proyek atau situasi yang Anda temui di masa lalu. Analisis bagaimana Anda menerapkan prinsip-prinsip manajemen produk, apa yang berhasil dengan baik, dan apa yang bisa dilakukan secara berbeda. Proses reflektif ini membantu memantapkan pemahaman Anda dan memberikan wawasan berharga untuk pembelajaran di masa depan.
- Elaborasi atau menjelaskan konsep menggunakan kata-kata Anda sendiri, baik ke diri sendiri maupun kepada orang lain. Contohnya, Anda dapat menggunakan kekuatan elaborasi untuk bekerja dengan menjelaskan metode Anda pada setiap langkah saat mengerjakan soal matematika, atau menulis komentar pada kode Anda saat belajar pemrograman.
- Interleaving dan spacing atau memvariasikan keterampilan atau pengetahuan yang Anda peroleh selama sesi belajar. Alih-alih mempelajari satu topik secara intens dan kemudian beralih ke topik berikutnya, berlatihlah interleaving dan spacing. Interleaving melibatkan pencampuran topik atau keterampilan yang berbeda dalam satu sesi belajar. Sementara spacing mengacu pada jarak pembelajaran Anda dari waktu ke waktu. Misalnya, saat Anda memecahkan masalah analisis data atau mengerjakan proyek, Anda bisa mencoba menggabungkan teknik atau konsep yang berbeda. Tantang diri Anda untuk mengidentifikasi teknik mana yang paling cocok untuk setiap masalah dan menerapkannya sesuai dengan itu. Pendekatan ini membantu Anda mengembangkan pemahaman analisis data secara lebih holistik dan meningkatkan kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai teknik.
- Test-Taking Practice atau menggabungkan latihan mengerjakan ujian ke dalam rutinitas belajar Anda, mengerjakan soal-soal tanpa mengacu pada kunci jawaban.
- Membaca secara aktif. Alih-alih menggunakan teknik pasif seperti mewarnai (highlight) apa yang kita baca atau sekadar membaca ulang berkali-kali, gunakan strategi membaca aktif seperti recall reading. Untuk melakukan ini, baca satu atau dua halaman, lalu lihat ke arah lain dan coba ingat-ingat kembali materi yang Anda baca. Atau, Anda juga bisa membaca sembari meringkas poin-poin yang Anda rasa penting.
- Melakukan review catatan secara berkala. Apabila Anda senang menulis catatan saat belajar, tinjau catatan Anda pada hari yang sama saat catatan itu Anda tulis untuk memperkuat retensi informasi dan membantu mengingat materi. Tinjau dan perkuat apa yang telah Anda pelajari secara berkala. Terlibat dalam sesi tinjauan berkala dapat menyegarkan ingatan Anda dan memantapkan pemahaman Anda.
Bagaimana cara untuk menginternalisasi pembelajaran?
Menginternalisasi pembelajaran melibatkan pengambilan informasi, konsep, atau keterampilan dan mengintegrasikannya ke dalam pengetahuan dan kemampuan Anda yang ada, menjadikannya bagian alami dari pemikiran dan perilaku Anda. Salah satu cara untuk menginternalisasi pembelajaran anda adalah dengan menerapkan secara aktif apa yang telah Anda pelajari dalam konteks praktis. Baik itu memecahkan masalah, mengerjakan proyek, atau terlibat dalam skenario dunia nyata. Anda perlu secara aktif mencari peluang untuk menerapkan pembelajaran Anda dalam konteks yang berbeda-beda. Carilah situasi, proyek, atau tantangan kehidupan nyata di mana Anda dapat memanfaatkan pengetahuan atau keterampilan yang telah Anda peroleh.
Membagikan pengetahuan dengan orang lain atau mengajar dan berpartisipasi dalam kelompok belajar juga dapat membantu Anda menginternalisasi pembelajaran. Sebab, mengajar mengharuskan Anda untuk mengartikulasikan informasi dengan jelas dan mengaturnya dengan cara yang dapat dipahami orang lain. Proses ini memperkuat pemahaman Anda sendiri dan membantu Anda menginternalisasi materi lebih dalam.
Terakhir, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang telah Anda pelajari. Ajukan pertanyaan kepada diri Anda sendiri tentang bagaimana pengetahuan atau keterampilan terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman Anda yang ada. Nilai pemahaman Anda dan identifikasi celah atau area apa pun untuk eksplorasi lebih lanjut. Refleksi diri juga membantu meningkatkan retensi dan pemahaman Anda.
Bagaimana mencegah burn-out dan kejenuhan dalam belajar?
Siapa pun yang sedang belajar sangat mungkin mengalami kejenuhan atau burn-out. Apalagi, jika Anda belajar sambil bekerja dan memiliki banyak kesibukan lainnya. Oleh sebab itu, penting memperhatikan dan menjaga kondisi fisik dan mental melalui istirahat optimal, olah raga cukup, serta diet sehat dan seimbang.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan Mode Fokus (mode konsentrasi) dan Mode Diffuse (mode pengembaraan pikiran) secara bergantian untuk mempelajari konsep baru dan menantang secara lebih efektif.
Mode fokus mengacu pada keadaan kognitif di mana Anda mengarahkan perhatian pada satu aktivitas atau tugas. Itu memungkinkan Anda untuk berkonsentrasi dan mendalami subjek yang ada. Indikatornya adalah perhatian berkelanjutan, konsentrasi intens, dan kemampuan untuk memblokir gangguan. Dengan meminimalkan interupsi dan gangguan eksternal, Anda dapat mencurahkan perhatian penuh dan sumber daya kognitif Anda pada tugas itu. Dengan demikian, Anda meningkatkan kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menghasilkan wawasan. Gunakan mode kognitif saat Anda mempelajari keterampilan yang membutuhkan konsentrasi penuh; misalnya data analysis, problem solving, programming, belajar bahasa baru, atau menulis.
Di sisi lain, mode diffuse mengacu pada keadaan kognitif; pikiran Anda rileks bebas mengembara dan menjalin koneksi di berbagai ide, pengalaman, dan ingatan. Ini adalah mode yang lebih santai dan ekspansif ketimbang mode fokus. Mode fokus sangat membantu untuk pekerjaan terkonsentrasi dan analisis mendalam. Sementara mode diffuse berperan penting dalam kreativitas, menghasilkan wawasan, dan membuat koneksi lebih luas. Contohnya ketika Anda mencoba menghasilkan ide-ide baru, melakukan big picture thinking, melakukan refleksi atas pembelajaran Anda, dan melakukan relaksasi. Anda dapat bergantian di antara mode fokus dan mode diffuse untuk membantu otak Anda bekerja secara optimal dan menghindarkan diri dari stress berlebihan.
Penutup
Mempelajari keterampilan baru adalah perjalanan seumur hidup yang dapat memengaruhi kesuksesan karier dan pertumbuhan pribadi Anda secara signifikan. Dengan membangun kedisiplinan diri, memahami teknik pembelajaran yang efektif, terus melatih dan menerapkan keterampilan, serta menjaga kondisi fisik dan mental Anda, Anda dapat membuka potensi penuh Anda dan berkembang dalam lanskap profesional yang selalu berubah. Mempelajari cara belajar adalah kunci untuk membuka dunia kemungkinan dan memberdayakan diri Anda untuk mengejar karier yang memuaskan dan sukses.
Belajar dan meningkatkan keterampilan untuk kemajuan karier juga bisa melalui training dalam bidang Data Sciences, AI/ML, Data Engineering, Software Engineering, Data Analyst dan Product Management.
Artikel Popular
Data Engineer dan ML Engineer: Perbedaan Tanggung Jawab, Skill, dan Gaji
July 23, 2023
Mengenal Data Preprocessing: Langkah Awal dalam Data Mining
July 21, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Machine Learning?
July 21, 2023
Ini Dia Alasan Mengapa Data Scientist Digaji Besar!
July 20, 2023
Pentingnya Business Intelligence (BI) Dashboard untuk Pengambilan Keputusan Bisnis
July 19, 2023