Sedikit atau banyak, kamu pasti pernah mendengar istilah Artificial Intelligence (AI). Namun, sudah seberapa dalam kamu memahaminya? Apakah pemahamanmu tentang AI selama ini sudah tepat?
Di artikel ini, Pacmann akan mengajak kamu memahami apa itu AI, tipe-tipe AI, serta seberapa penting AI dalam kehidupan.
Selain itu, ada pula contoh pemakaian AI dalam kehidupan sehari-hari yang bisa saja tidak kamu sadari. Yuk, pahami AI lebih dalam.
Definisi AI (Artificial Intelligence)
Konsep awal Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan lahir dari pemikiran sederhana Alan Turing di tahun 1950-an; “Bagaimana kalau komputer memiliki kecerdasan?”
Berbekal dari situ, ide tentang komputer yang memiliki kecerdasan seperti manusia terus berkembang dan menarik perhatian banyak orang. Kemajuan teknologi dan peningkatan arus data di abad ke-21 ini pun turut mempercepat perkembangan AI.
Jadi, apa definisi yang tepat untuk AI?
AI memiliki definisi yang cukup luas. Mengacu pada McKinsey dalam “An Executive’s Guide to AI”, AI adalah kemampuan suatu mesin untuk melakukan fungsi-fungsi kognitif manusia, misalnya kemampuan nalar, mengolah informasi, dan memecahkan masalah.
Dengan kemampuan tersebut, AI memiliki kemampuan berpikir dan bertindak secara rasional, bisa menyusun strategi, serta bisa mengambil keputusan berdasarkan data yang kompleks.
Seberapa penting AI dalam kehidupan?
Seperti yang kamu tahu, saat ini kita hidup di era “big data”. Jutaan, bahkan miliaran data tersedia dan dapat kamu manfaatkan untuk berbagai metode pengaplikasian.
Sayangnya, ketersediaan data yang begitu banyak belum tentu bisa terolah secara maksimal oleh manusia yang memiliki keterbatasan serta potensi irasionalitas dan bias.
Di sinilah kelebihan Artificial Intelligence terletak. AI memiliki kemampuan untuk mengolah sejumlah besar data dengan cepat, lalu menarik dan mempelajari pola dari data tersebut, untuk kemudian menarik kesimpulan atau prediksi dengan tingkat presisi tinggi.
Berkat kemampuan tersebut, tidak sedikit sektor usaha yang menggunakan AI demi meningkatkan efisiensi perusahaan. Terlebih lagi, bidang aplikasi AI pun memiliki cakupan yang luas, sehingga potensi penggunaannya akan terus meningkat kedepannya.
Sebagai gambaran, berikut adalah persentase sektor usaha yang menggunakan AI di tahun 2021 berdasarkan survei McKinsey.
Tidak hanya itu, perkembangan AI pun menghasilkan banyak lapangan pekerjaan baru yang potensial. Bahkan, berdasarkan riset World Economic Forum “The Future of Jobs Report 2020”, AI berpotensi menghasilkan 97 juta lapangan pekerjaan di tahun 2025.
Belum lagi apabila kamu memperhitungkan produk-produk yang muncul berkat adanya AI, misalnya saja self-driving car atau perlengkapan rumah dengan fitur IoT (Internet of Things).
Jadi, kesimpulannya, peran AI memang cukup penting, tidak hanya dalam lingkup perusahaan, namun juga dalam lingkup individual. Selain itu, AI juga masih akan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.
Tipe AI berdasarkan tingkat kemampuannya
Berdasarkan tingkat kemampuannya, AI terbagi menjadi tiga tipe, yakni Weak AI, Strong AI, dan Superintelligence. Bagaimana perbedaan ketiganya?
Weak AI atau narrow AI
Weak AI atau Artificial Narrow Intelligence (ANI) merupakan tipe AI yang memiliki fungsi paling terbatas, tapi juga yang paling umum digunakan.
Misalnya saja, AI yang membantu proses pencarian di Google atau AI yang menunjang proses face recognition pada gadget.
Strong AI atau deep AI
Berkebalikan dengan Weak AI, penggunaan Strong AI atau Artificial General Intelligence (AGI) hanya ada dalam teori. Pasalnya, Strong AI adalah AI yang memiliki kemampuan untuk meniru dan bertindak persis seperti manusia.
Superintelligence
Superintelligence adalah robot yang kerap muncul dalam film science fiction. AI ini memiliki kecerdasan yang melampaui manusia, serta kemampuan untuk memiliki emosi, hobi, keinginan, dan kepercayaannya sendiri.
Tipe AI berdasarkan sifatnya
Selain berdasarkan tingkat kemampuannya, AI juga memiliki klasifikasi berdasarkan sifatnya. Ini penjelasannya:
Reactive machines
AI tipe satu ini hanya memunculkan respon terhadap satu event saja, serta hanya bisa melakukan kegiatan terbatas. AI reactive machine tidak punya kemampuan mempelajari memori sebelumnya, sehingga sifatnya terbatas pada hubungan aksi dan reaksi.
Contoh penggunaan AI ini adalah permainan catur otomatis atau fitur penyaringan spam pada email.
Limited memory
AI tipe limited memory memiliki keahlian lebih tinggi daripada AI reactive machine. AI tipe ini mampu menyimpan dan mempelajari memori sebelumnya dan mengoperasikannya, sehingga tercipta output tertentu.
Salah satu contoh aplikasi AI limited memory adalah pada self-driving cars.
Theory of mind
Mirip dengan superintelligence, AI dalam lingkup theory of mind memiliki kesamaan dengan manusia. AI tipe ini mampu mendeteksi emosi manusia serta meresponnya, meski masih secara terbatas.
Pengembangan AI tipe ini masih terus berjalan. Meski begitu, robot humanoid Sophia merupakan contoh pengaplikasian AI Theory of Mind yang paling mendekati.
Self-aware
AI jenis ini memiliki kesadaran yang setara dengan manusia. AI tipe self-aware mengerti tentang konsep eksistensi diri, serta memiliki kemampuan untuk merespon emosi manusia, baik yang diperlihatkan secara langsung maupun tersirat.
Contoh aplikasi AI dalam kehidupan sehari-hari
Tidak hanya dalam lingkup perusahaan besar, penggunaan AI sudah berkembang secara luas. Bahkan, mungkin saja kamu menggunakannya setiap hari.
Mengutip Forbes, berikut contoh penggunaan AI sehari-hari:
Penggunaan ojek online
Pada umumnya, platform ojek online akan menggunakan AI untuk membuat layanannya lebih optimal dan nyaman, baik untuk pengemudi atau penumpang.
Beberapa contohnya adalah penetapan titik jemput terdekat dari pengemudi, serta proses minimalisasi penggunaan aplikasi GPS palsu yang dapat merugikan perusahaan.
Selain ojek online, platform penyedia tiket di industri perjalanan juga dapat menggunakan AI.
Rekomendasi di streaming platform
Fitur rekomendasi sering kali melibatkan kerja AI yang ‘mencatat’ pola video, film, atau lagu seperti apa saja yang disukai user, kemudian merekomendasikan konten dengan pola yang sama.
Contoh paling umum adalah YouTube.
Penyaringan konten di media sosial
Di media sosial, AI bertugas untuk menyaring konten atau informasi yang akan muncul di beranda kamu. Biasanya, AI akan merekomendasikan jenis akun dan konten yang sering berinteraksi dengan kamu di media sosial.
Meningkatkan pengalaman dalam online video game
Penggunaan AI dalam online video game dapat meningkatkan pengalaman bermain kamu. AI dapat melakukan data mining atau pengumpulan data terhadap cara bermain kamu untuk menentukan tingkat kesulitan, jenis tantangan, hingga jenis hadiah yang sesuai dengan harapan kamu.
Meningkatkan keakuratan GPS
Pada dasarnya, cara kerja GPS sangat mengandalkan AI untuk beroperasi. GPS mengombinasikan data jalur-jalur tempuh yang tersedia, kemudian mengombinasikannya dengan rata-rata waktu tempuh, sehingga terciptalah jalur tempuh yang efektif.
Selain itu, GPS juga mampu memantau tingkat kemacetan dengan memanfaatkan sensor serta data tingkat kecepatan pengendara di suatu jalur. Dengan cara tersebut, kamu memiliki estimasi waktu tempuh yang lebih akurat.
Meningkatkan kepuasan selfie
Saat ini, ada banyak ponsel yang sudah memiliki fitur face recognition, terutama di bagian kamera depan alias kamera selfie. Dengan fitur ini, kamera bisa lebih cepat mengatur tingkat fokus atau bahkan memberikan efek ‘beauty’ atau stiker-stiker unik.
Memaksimalkan kepuasaan saat belanja online
Berbagai situs e-commerce mengandalkan AI untuk memaksimalkan fitur-fiturnya. Misalnya saja, layanan bot customer service untuk meningkatkan pelayanan, hingga proses deteksi dan pencegahan penipuan.
Teknologi Artificial Intelligence (AI) masih akan terus berkembang dan skala potensinya pun tidak terbatas. Jadi, tidak ada salahnya memperdalam pengetahuan tentang AI sedini mungkin.
Further reading:
Artikel Popular
Big Data dan Data Mining: Perbedaan dan Hubungannya
June 5, 2023
Mengenal Lebih Jauh tentang Neural Network
June 2, 2023
10 Rekomendasi Blog Data Science Terbaik untuk Diikuti
June 1, 2023
Rekomendasi Course Data Engineering Bersertifikat
May 31, 2023
Bagaimana Machine Learning (ML) Dapat Bantu Mencegah Serangan Phishing
May 30, 2023