Apa itu AI Product? Berikut Definisi, Manfaat, dan Contohnya!
Vikra Alizanovic Juni 22, 2023 8 min read
Hadirnya teknologi artificial intelligence (AI) di mana-mana—mulai dari smartphone, laptop, dan berbagai aplikasi kini kerap mengiringi keseharianmu.
Mulai dari membuka screen lock smartphone dengan wajah, mencari SPBU terdekat dengan “okay Google”, hingga mempercepat pengerjaan skripsi dengan bantuan Chat GPT—semua ini adalah bentuk implementasi dari AI product.
Tapi apa sejatinya yang disebut sebagai AI product? Apa saja manfaat dan contoh nyatanya? Silahkan baca artikel ini sampai selesai.
Definisi AI product
AI product adalah sebutan untuk aplikasi atau digital service yang ditenagai oleh AI.
Definisi dari AI product sendiri sebenarnya memiliki banyak interpretasi yang bervariasi. Namun, terdapat dua aturan paling mendasar untuk menentukannya:
- Apakah produk tersebut mampu bekerja layaknya manusia?
- Apakah kamu mampu mengembangkan dan mengkustomisasi produk tersebut sesuai kebutuhanmu?
Jika jawaban dari kedua pertanyaan di atas adalah “ya”, maka produk tersebut adalah AI product.
Pertanyaan pertama menekankan bahwa AI product wajib memiliki kemampuan untuk bekerja selayaknya proses kerja manusia.
Dilatarbelakangi syarat di atas, maka robotic process automation (RPA) tidak bisa disebut sebagai AI product. Sebab, RPA hanya bekerja dengan konsep “jika-maka” berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan.
Sebuah produk artificial intelligence harus memiliki intelligence.
Pertanyaan kedua menekankan bahwa sebuah AI product dikembangkan dengan proses pembelajaran menggunakan algoritma machine learning. Oleh karena itu, selayaknya manusia, AI product wajib bisa belajar dan berkembang.
Dengan logika tersebut, maka sebuah AI product juga harusnya mampu berkembang bersama penggunanya.
Sebuah AI product yang ideal juga harus memiliki opsi kustomisasi yang luas agar dapat disesuaikan dengan tujuan deployment-nya.
Perbedaan antara AI/ML product dan AI/ML model
Sebelum lanjut, perlu diluruskan bahwa AI product tidak sama dengan AI model.
Dalam konteks perusahaan dan bisnis, penggunaan embel-embel “AI” umumnya berarti bahwa perusahaan tersebut menggunakan model machine learning (ML) dalam proses produksinya.
Sebuah model bukanlah produk. Namun, penerapan dari output model tersebut bisa menjadi sebuah produk.
AI/ML model sendiri merupakan sebuah program yang bertujuan menganalisis dataset guna mencari pola dan membuat prediksi.
Istilah “AI modeling” mengacu pada pengembangan dan implementasi dari sebuah AI model yang bertujuan mereplikasi kecerdasan manusia berdasarkan data.
AI model juga dapat dipahami sebagai teknik analisis yang berbasis konsep AI/ML. Contohnya seperti neural networks atau decision tree model.
Nah, hasil dari AI model yang dibentuk melalui puluhan hingga ratusan pengujian dan pengembangan inilah yang nantinya dapat disempurnakan menjadi “otak” dari sebuah aplikasi atau service yang kita sebut AI product.
Jika dianalogikan layaknya sebuah mobil, AI model adalah mesinnya, sedangkan AI product adalah produk jadinya—lengkap dengan chassis, audio system, dashboard, dan segelintir user-oriented features lainnya.
Contoh sederhananya adalah Chat GPT.
Chat GPT adalah sebuah AI product yang ditenagai oleh sebuah AI model—atau lebih tepatnya AI large language model system (LLM) yang dinamakan GPT-4.
LLM GPT-4 ini sendiri baru dirilis pada Maret 2023. Sebelumnya Chat GPT menggunakan LLM GPT 3.5 dan GPT 3.
Ini juga membuktikan bahwa sebuah AI/ML model bisa dikembangkan dan diubah, sementara AI product-nya tetap sama.
Manfaat AI product untuk bisnis
Kini semua perusahaan—dari yang kecil hingga perusahaan global—berlomba-lomba mengimplementasikan AI product dalam siklus produksinya guna melaju lebih depan daripada kompetitor serta meraup segudang manfaat.
Apa saja manfaatnya? Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diraup bisnis dari AI product:
Peningkatan efisiensi dan produktivitas
Teknologi AI mampu melakukan pekerjaan dengan kecepatan dan kuantitas yang jauh lebih tinggi dari kapabilitas normal manusia.
Di saat yang sama, dengan mengalihtugaskan pekerjaan yang masif dan repetitif pada AI, manusia bisa beralih ke tugas yang lebih penting yang tidak bisa dikerjakan AI.
Contohnya, AI bisa diberi tanggung jawab untuk menyortir jutaan dataset, sedangkan manusia tinggal melakukan analisis, menarik insight, dan mempresentasikan-nya.
Alhasil produktivitas meningkat dan kerja jadi lebih efisien.
Peluang ekspansi model bisnis
Implementasi AI dalam perusahaan mampu membuka peluang baru untuk memperlebar sayap bisnis.
Seiring dengan deployment model dan hasil analisis, perusahaan dapat menemukan insight mengenai kebutuhan konsumen dan menghadirkan solusinya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan smart car.dapat mengandalkan data dari pengguna mobil dan menarik insight baru bahwa banyak pengguna yang belum memiliki asuransi.
Alhasil, perusahaan tersebut dapat menawarkan produk kendaraannya pada konsumen sekaligus dengan paket asuransi kendaraan.
Layanan customer yang lebih baik
Salah satu kunci kesuksesan bisnis adalah memastikan adanya positive customer experience.
Untuk menghasilkan positive customer experience yang maksimal, setiap upaya layanan konsumen perlu disusun sedemikian rupa agar mampu memenuhi kebutuhan spesifik setiap konsumen.
Sayangnya, nyaris tidak mungkin perusahaan bisa menyediakan customer service yang secara spesifik meng-handle setiap konsumen secara individual.
Namun, dengan AI yang dimodali data historis konsumen, perusahaan dapat mengatur agar setiap interaksi dengan masing-masing konsumen terkustomisasi dan personalized.
Monitoring yang lebih terjaga
Kapabilitas AI dalam menerima dan memproses jumlah data yang masif dapat dimanfaatkan untuk fungsi monitoring dalam konteks apapun.
Terlebih lagi, AI juga mampu memberikan peringatan ketika muncul masalah, merekomendasikan langkah yang perlu diambil, bahkan memberikan respons.
Misalnya dalam sebuah pabrik. Alih-alih bergantung pada monitoring secara berkala yang berisiko luput, AI bisa melakukan monitoring 24/7 dan memastikan semua lini bekerja dengan baik.
Meminimalisir human error
Manusia memang tidak luput dari kesalahan. Tapi jika menyangkut nasib produksi bisnis, sebuah kesalahan kecil bisa berdampak besar.
Salah satu cara meminimalisir hal ini adalah dengan mengimplementasikan AI, yang mampu diintegrasikan dengan RPA sehingga menghasilkan otomatisasi pekerjaan yang bersifat repetitif dan less-valuable.
Otomatisasi proses rekrutmen
AI product kini juga tersedia untuk membantu dalam ranah departemen human resource (HR).
Dengan AI, perusahaan dapat melakukan screening kandidat, menghubunginya, bahkan hingga menjadwalkan interview tanpa perlu adanya campur tangan manusia.
Implementasi semacam ini khususnya berguna untuk perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan kandidat.
Peningkatan cybersecurity
Bisnis dapat melindungi diri dari peretas dan serangan keamanan siber dengan menggunakan berbagai bentuk AI analitis.
Sistem ini sangat mahir dalam memecahkan masalah keamanan siber yang kompleks dan memastikan berbagai protokol keamanan siber selalu diterapkan tanpa adanya human error.
Contoh penggunaan AI product
Sekarang mari kita tilik beberapa contoh AI product yang cukup populer beredar di publik.
Speech recognition dan smart assistant
Salah satu AI product dengan bentuk speech recognition dan smart assistant yang paling populer adalah Google Assistant.
Fitur smart assistant ini mampu mengenali suara pengguna dan memberikan respon berdasarkan perintah atau permintaan pengguna.
Dengan hanya mengandalkan suara pengguna smartphone Android, kamu bisa memerintahkan Google Assistant untuk melakukan googling, menelpon, mengirim pesan, hingga menjadwalkan agenda pada kalender.
Selain Google Assistant, AI product populer lainnya dengan jenis serupa adalah Apple Siri, Microsoft Cortana, serta Amazon Alexa.
Chatbot
Chatbot adalah salah satu bentuk AI product yang mengkombinasikan AI model dan natural language processing (NLP). Biasanya chatbot banyak digunakan pada website perusahaan sebagai bentuk customer service.
Contohnya seperti Netomi, yakni produk AI khusus untuk customer service yang mampu merespon konsumen melalui email, chat, sms, hingga telpon.
AI product ini dapat memahami pertanyaan pelanggan serta mengotomatisasi tanggapan berdasarkan query yang dikirim konsumen.
Selain Netomi, jenis chatbot lain yang cukup populer adalah Chat GPT, yang penggunaannya sangatlah luas berkat kemampuannya merespon obrolan dengan natural dan penguasaan terhadap berbagai topik.
Image recognition
AI product jenis ini mampu untuk mendeteksi pola pada gambar atau elemen visual lainnya.
Contoh sederhananya seperti kemampuan smartphone untuk membuka screen lock hanya dengan menunjukkan wajah.
Google Image juga menerapkan ini, dimana kamu dapat mencari sumber sebuah image di internet dengan mengunggah image tersebut.
Salah satu AI Product yang cukup populer adalah Google Lens. Dengannya, kamu bisa mendeteksi berbagai macam objek lewat lensa kamera smartphone-mu.
Misalnya, dengan hanya memfoto sebuah barang, AI mampu membantu kamu mencari barang serupa di marketplace. Selain itu, kamu juga bisa mendeteksi tulisan tangan di buku dan menerjemahkannya secara langsung ke bahasa lain.
Sekarang kamu sudah tahu apa itu AI product, apa saja manfaatnya untuk bisnis, serta contoh-contohnya di dunia nyata.
Tentunya masih banyak lagi jenis AI product dengan berbagai macam kapabilitas, misalnya self-driving car, hingga AI generative software.
Penciptaan sebuah AI product tentunya adalah pekerjaan yang menantang dan sama sekali tidak mudah.
Jika kamu tertarik memperluas ilmu terkait AI, Pacmann punya solusinya.
Belajar lebih lanjut tentang membangun AI product di program AI for Data Science Pacmann.
Further reading:
Artificial intelligence: What is an AI product?
The Ultimate Guide to Understanding and Using AI Models (2023)
Artikel Popular
Data Engineer dan ML Engineer: Perbedaan Tanggung Jawab, Skill, dan Gaji
July 23, 2023
Mengenal Data Preprocessing: Langkah Awal dalam Data Mining
July 21, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Machine Learning?
July 21, 2023
Ini Dia Alasan Mengapa Data Scientist Digaji Besar!
July 20, 2023
Pentingnya Business Intelligence (BI) Dashboard untuk Pengambilan Keputusan Bisnis
July 19, 2023